Ali Bin Abi Thalib : "Hati orang bodoh terdapat pada lidahnya, sedangkan lidah orang berakal terdapat pada hatinya."
|
Selasa, 5 November 2013 pukul 20:00 WIB
Penulis : Rahmat Hidayat Nasution
Di dalam kitab Al-Jauharul Mauhub wa Munabbihatul quluub, saat membahas keistimewaaan kalimat La ilaaha illallah, Syeikh Ali bin Abdurrahman mencantumkan kisah yang memantapkan kandungan makna hadits, "Kunci surga adalah kalimat Laa ilaaha illallah."
Seorang laki-laki yang sedang wukuf di Arafah menggenggam tujuh batu. Lalu ia berkata, “Hai batu, jadilah saksi di hadapan Allah bahwa aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah.” Usai berkata, iapun tertidur.
Di dalam tidurnya, ia bermimpi seakan kiamat telah terjadi. Ketika ditimbang amalnya, maka ia divonis masuk neraka. Lalu Malaikatpun membawanya menuju neraka. Ketika berada di depan pintu neraka, batu yang dimohon laki-laki tersebut untuk menjadi saksi, datang menghalangi.
Para Malaikat yang bertugas untuk menyiksa penghuni neraka berusaha untuk mengangkatnya, namun tak mampu. Lalu diputuskanlah melalui pintu lain saja. Ternyata, batu tersebut ada juga di depan pintu neraka yang dituju oleh para Malaikat, dan merekapun tak mampu lagi mengangkatnya. Hingga sampai di pintu neraka yang ketujuh juga tetap ada batu tersebut dan tak bisa juga para malaikat mengangkatnya.
Akhirnya, laki-laki tersebut dibawa menghadap Allah SWT, Lalu para Malaikat mengeluh, “Tuhan, Engkau lebih tahu tentang hamba-Mu ini. Kami tak menemukan jalan untuk menjebloskannya ke dalam neraka.”
Allah menjelaskan kepada laki-laki tersebut, “Wahai hamba-Ku, batu-batu tadi adalah saksimu. Mereka tak menghilangkan hakmu yang memintanya menjadi saksi. Demikian juga dengan Aku. Aku tidak akan mengabaikan hakmu yang telah mengucapkan syahadat kepada-Ku.”
Lalu Allah memerintahkan kepada para Malaikat. “Masukkan hamba-Ku ini ke dalam surga!”
Ketika dibawa ke surga, semua pintu-pintunya tertutup. Tidak bisa dibuka. Hingga datang kesaksian kalimat Laa ilaaha illallah yang terucap dari bibirnya saat di dunia yang mampu membukakan pintu surga. Dan laki-laki itupun masuk ke dalam surga.
�
Pelajaran apakah yang dapat dipetik dari kisah di atas? Singkatnya, kalimat Laa ilaah illallah menjadi icon untuk bisa mendatangkan rahmat Allah, agar bisa masuk ke dalam surga. Kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah selain Allah. Kalimat yang senantiasa menyuarakan bahwa tidak ada tuhan yang layak ditujukan amal ibadah kecuali kepada Allah SWT. Kalimat yang yang menandakan bahwa tidak ada tuhan yang kekal kecuali Allah SWT.
�
Barangkali, ada yang meragukan kisah mimpi di atas. Tapi yakinlah bahwa kalimat Laa ilaaha illallah memang kunci surga, karena Rasulullah SAW dengan tegas menyatakan, “Orang yang membaca kalimat “Laa ilaaha illallah” dengan ikhlas dan dengan keyakinan yang penuh, pasti masuk surga.”
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Rahmat Hidayat Nasution sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.