Sirah Umar, Ibnu Abdil Hakam : "Aku akan duduk di sebuah tempat yang tak kuberikan sedikit pun tempat untuk syaitan."
Alamat Akun
http://dayat_nst.kotasantri.com
Bergabung
8 Maret 2009 pukul 21:55 WIB
Domisili
Deli Serdang - Sumatera Utara
Pekerjaan
Guru
Aku adalah orang yang sedang belajar membaca dan menulis, bekerja sebagai Staf Pengajar di Islamic International School Darul Ilmi Murni (IIS DIM) Medan dan MTs Muallimin UNIVA Medan.
Tulisan Rahmat Lainnya
Wanita Pelit
25 Juni 2013 pukul 23:00 WIB
Kejahatan Mestinya Tak Separah Ini
8 Juni 2013 pukul 12:00 WIB
Ali dan Lansia Nasrani
14 Mei 2013 pukul 13:00 WIB
Keajaiban kata “Wow”
27 April 2013 pukul 23:50 WIB
Kisah Pergeseran Dinding Ka’bah
2 April 2013 pukul 22:00 WIB
Pelangi
Pelangi » Cermin

Selasa, 13 Agustus 2013 pukul 21:00 WIB

Dialog Maisarah di Pemakaman

Penulis : Rahmat Hidayat Nasution

Suatu hari, Maisarah bin Khunais berjalan di perkuburan muslim. Lalu dia mengucapkan salam, "Assalamu’alaikum, hai ahli kubur. Bagi kami kalian telah terdahulu dan kami bagi kalian adalah belakangan. Semoga Allah merahmati kita semua. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Semoga Allah memberkati kita jalan yang kita maksud."

Ternyata, Allah SWT berkehendak menunjukkan keajaiban. Dia kembalikan salah satu ruh ke jasad seorang dari penghuni kuburan tersebut, dan ia pun menjawab salam dari Maisarah, "Berbahagialah kalian, hai penghuni dunia. Diberikan Allah kalian kemulian. Dalam sebulan kalian berhaji empat puluh kali.”

Maisarah yang terkejut mendengar pernyataan tersebut langsung bertanya, "Bagaimana mungkin kami bisa berhaji empat puluh kali? Semoga Allah merahmatimu pembawa kabar baik."

"Jum'at," jawabnya. "Apakah kalian tidak tahu bahwa ibadah di hari Jum'at seperti ibadah haji mabrur?"

Maisarah yang makin penasaran, balik bertanya, "Amalan apa yang paling bermanfaat di akhirat?"

"Istighfar. Ia adalah amalan yang paling bermanfaat di akhirat," jawab penghuni kubur yang dikembalikan Allah ruh ke jasadnya untuk bisa menyampaikan kabar gembira.

Dari kisah Maisarah ini, menjadi terang benderang bahwa siapapun berhak mendapatkan kemuliaan hari Jum'at. Tanpa memandang jenis kelamin, warna kulit, dan suku. Allah SWT tidak ada mengkhususkan bahwa hari Jum'at adalah harinya laki-laki. Semuanya memiliki posisi yang sama di hadapan-Nya. Yang terlebih utama adalah, kemauan untuk beribadah di hari Jum'at.

Kembali ke pembicaraan istighfar, sungguh ini amalan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Meski wanita yang sedang haid. Artinya, peluang untuk mendapat pahala seperti pahala orang yang sudah menunaikan ibadah haji di hari Jum'at terbuka lebar buat siapa saja. Hanya dengan ber-istighfar sebanyak-banyaknya.

Suka

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Rahmat Hidayat Nasution sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

mashalli | karyawan
Alhamdulillah... Meski baru bergabung di KSC, semakin nambah wawasan dan berbagi pengalaman religius.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.1111 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels