HR. Al Hakim : "Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang shaleh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam, dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk."
|
Jum'at, 18 Oktober 2013 pukul 22:00 WIB
Penulis : Radinal Mukhtar Harahap
Seorang teman ingin belajar mengenai cara membuat opini kepada saya. Lantas saya suruh menulis sesuka hatinya. Ia bingung, dan menyarankan kepada saya untuk menjelaskan tata cara membuat opini. Setelah saya menjelaskannya, ia mengaku semakin bingung untuk memulai menulis dari mana. Walhasil, sampai sekarang dia tidak menulis.
Begitulah. Begitu banyak orang yang mencari kiat-kiat kepenulisan. Mereka membeli buku berisi tata cara membuat karya tulis ilmiah, opini, artikel, cerpen, novel, maupun yang lain sebagainya. Mereka tidak menyadari bahwa kiat-kiat kepenulisan itu hanyalah kiat-kiat yang mempermudah bagi sebagian orang dan mempersulit bagi yang lainnya.
Ya, saya mengatakan bahwa kiat terkadang mempermudah dan tak jarang mempersulit. Karena buku-buku mengenai teori kepenulisan, kebanyakan disusun atas dasar pengalaman ataupun pengamatan banyak orang.
Terlepas dari kiat-kiat tersebut mempermudah atau mempersulit, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu asal muasal dari teori-teori tersebut.
Sebagaimana halnya ilmu-ilmu yang lain, teori menulispun muncul setelah adanya tulisan. Karena semua teori itu didasarkan pada apa yang ada pada tulisan. Tulisan fiksi misalnya, muncul setelah adanya pengamatan bahwa ada tulisan yang didasarkan kepada imajinasi, bukan kenyataan. Begitu juga teori-teori yang lain. Teori itu muncul setelah ada tulisan.
Artinya, tulisan adalah hal yang terpenting dalam dunia tulis-menulis. Dan tulisan hanya akan ada bila seseorang menulis. Sedangkan teori, itu muncul setelah ada tulisan.
Singkat kata, menulislah terlebih dahulu sesuka hatimu. Jangan hiraukan segala macam teori yang telah kamu baca dan terima. Teori itu setelah ada tulisan. Kamu selesaikan dahulu tulisanmu, berapa lembar pun, barulah kamu ambil teori tersebut untuk mempercantik dan memperbaiki tulisanmu. Jika demikian yang kamu lakukan, percayalah tulisan itu akan terus mengalir tanpa hambatan.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Radinal Mukhtar Harahap sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.