HR. Ahmad : "Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya."
|
Jum'at, 16 September 2011 pukul 13:00 WIB
Penulis : Muhammad Nahar
Suatu ketika, saya sedang menunggu shalat Subuh berjama'ah di sebuah mushalla. Karena mushalla itu terletak di tingkat dua sebuah bangunan, saya bisa melihat ke sekeliling dengan lebih baik. Tiba-tiba saya melihat seorang perempuan di sebuah jembatan di atas sungai dekat mushalla. Perempuan itu membawa sebuah kantong plastik kresek berisi sampah dan melemparkannya ke sungai. Memang, sungai tersebut terlihat kotor dan penuh sampah walaupun airnya masih mengalir deras.
Kejadian di atas merupakan sebuah kejadian yang menjadi contoh kecil betapa abainya manusia terhadap kelestarian alam dari bumi yang diamanahkan kepadanya. Hal-hal kecil yang buruk tersebut bisa menyebabkan kerusakan dan bencana walaupun tidak terjadi secara langsung.
Manusia seringkali menyalahkan fenomena alam. Bahkan mereka yang mengaku ahli pun seringkali mengesampingkan ulah tangan manusia yang sesungguhnya merupakan faktor utama kerusakan alam. Hujan menjadi kambing hitam dari banjir yang melanda berbagai daerah di negeri ini. Padahal, hujan adalah anugerah dari Allah SWT kepada semua hambaNya dan makhlukNya di dunia ini. Apalah artinya bumi ini jika tidak ada siklus hujan yang menyuburkan tanam-tanaman di atasnya. Tentu dia hanya akan menjadi planet yang mati dan tak akan mampu menunjang kehidupan di atasnya.
Kita beruntung masih ada orang-orang yang bersedia mengolah sampah, baik organik atau anorganik menjadi barang-barang bermanfaat. Ada juga yang bersedia menyingsingkan lengan baju untuk memunguti sampah dari sungai, pantai, dan tempat-tempat lainnya. Namun, jumlah mereka sangat sedikit dibandingkan jumlah sampah yang menggunung, yang dihasilkan masyarakat setiap hari.
Ya Allah Ya Rabb, jadikanlah kami hamba-hamba yang selalu bersyukur terhadap semua nikmat yang Engkau berikan, dan menjaga bumi ini dari segala kerusakan.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Muhammad Nahar sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.