HR. Ad-Dailami : "Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi aib orang lain."
|
http://kotasantri.com |
Selasa, 24 Desember 2013 pukul 21:00 WIB
Penulis : Redaksi KSC
Seorang anak muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya. Ia bertanya, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses?"
Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah, tiba-tiba ia berseru, "Ha! Ini jalan buntu!"
Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, "Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru."
Anak muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses?"
Sang guru menunjuk ke arah yang sama.
Anak muda itu berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan. Dengan penuh amarah, ia menemui sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!"
Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."
***
Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Hanya orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan.
Gundolo Sosro # Dimuat Ulang dari Arsip KSC # 09-04-2006
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Redaksi KSC sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.