HR. Ahmad : "Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya."
|
http://alfach.com | |
alfachrie | |
alfcah02 | |
alfachrie@gmail.com |
Selasa, 23 April 2013 pukul 21:00 WIB
Penulis : Achmad Fachrie
Merangkak dalam satu siklus kehidupan hanya terjadi sekali, yaitu ketika kita beranjak dewasa. Merangkak merupakan fase dimana ketiadaan kita untuk mampu berjalan dengan tegak. Merangkak merupakan keadaan ketika kaki belum mampu menopang dan menahan beban dengan seimbang. Merangkak adalah keadaan dimana kita terbata dalam berjalan.
Namun merangkak mungkin tidak hanya sekali terjadi. Atas setiap kita memulai hal yang baru. Di situlah kita merangkak kembali. Karena atas setiap hal yang baru, kita membutuhkan waktu untuk mempelajari, kita membutuhkan waktu untuk memahami, kita membutuhkan waktu untuk menyelami hingga menjadi bagian diri.
Merangkak kembali pun dapat terjadi ketika langkah terintangi lalu membuat kita terjatuh hingga terluka. Pada saat itu kita terjerembab tak mampu berjalan karena langkah yang terperih.
Karena langkah tak selamanya mulus, karena langkah tak harus selalu berlari cepat. Ada saat-saat dimana kita berhenti sejenak melangkah perlahan. Ada saat-saat dimana kita kembali ke titik awal atas keinginan kita.
Walau begitu, merangkak kembali bukan berarti memulai dari nol. Ada sebentuk pemahaman dan daya yang sudah kita temui dan menjadi bagian diri. Daya tersebutlah yang terhimpun menjadi kekuatan yang menggerakkan untuk tak berhenti.
Merangkak kembali bukanlah hal yang harus dikhawatirkan dan ditakutkan. Karena merangkak kembali berarti belajar sesuatu yang baru untuk menjadi bagian diri dan kelak kita mampu membuatnya berjalan dengan ringan bahkan berlari dengan cepat.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Achmad Fachrie sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.