HR. At-Tirmidzi : "Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan tersebut, ia telah mengambil bagian yang banyak."
|
http://jamilazzaini.com | |
http://facebook.com/jamilazzaini | |
http://twitter.com/jamilazzaini |
Rabu, 20 November 2013 pukul 18:00 WIB
Penulis : Jamil Azzaini
Usai menyaksikan perlombaan anak saya Hana di Balaikota Bogor, Sabtu 9 November, saya langsung meluncur ke bandara menuju Lampung. Selain untuk memenuhi undangan seminar dari PT Lautan Teduh, tentu kesempatan itu saya gunakan untuk bertemu orangtua dan saudara-saudara saya di Lampung. Saya ajak istri dan anak ikut serta.
Saya katakan kepada anak-anak, “Sekali-kali izin tidak sekolah ya, nak. Hanya hari Senin saja, kok.” Merekapun menganggukkan kepala. Sengaja saya ajak anak-anak demi menambah kebahagiaan orangtua saya. Pengalaman selama ini menunjukkan, kedatangan cucu terkadang lebih dinanti oleh orangtua kita.
Tiga hari dua malam bercengkrama bersama orangtua, saudara, dan keluarga itu benar-benar bahagia. Gadget, iPad kami cuekin, kami fokus bercengkrama. Kalaupun saya beberapa kali cerewet di Twitter, itu karena saya sedang dalam perjalan pergi-pulang ke tempat seminar.
Guru kehidupan saya pernah berkata, “Kesibukan itu melenakan. Kesibukan tak terkendali itu menurunkan taraf kebahagiaan. Maka agar kau tak diperbudak dunia, lakukanlah jeda secara berkala. Jeda harianmu adalah shalat dan do'a. Jeda berkalamu, nikmati kebersamaanmu bersama keluarga. Beberapa tahun sekali, jedalah ke Tanah Suci.”
Menikmati harum asap dapur sembari makan dan bercengkrama itu nikmatnya luar biasa. Berebut durian dengan keponakan itu kejadian yang selalu terkenang. Bermain sama keponakan hingga berkeringat itu nikmat yang menambah semangat. Bangun malam bersama sebelum Subuh itu menyejukkan hati.
Betapa banyak nikmat yang lain yang kami rasakan, tapi saya tak bisa tuliskan di sini.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Jamil Azzaini sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.