HR. At-Tirmidzi : "Pena (takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering, apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan."
Alamat Akun
http://mutiara.kotasantri.com
Bergabung
10 Maret 2011 pukul 10:29 WIB
Domisili
Surabaya - Jawa Timur
Pekerjaan
Swasta
http://catatanmutiaraku.blogspot.com
khumaidah@yahoo.com.au
Tulisan Luluk Lainnya
Di Atas Pusara Itu
4 Maret 2012 pukul 10:30 WIB
Pantaskah Aku?
20 April 2011 pukul 15:00 WIB
Tangis Sujudku
28 Maret 2011 pukul 13:40 WIB
Uangku ya Uangku, Uangmu ya Uangku
20 Maret 2011 pukul 10:15 WIB
Ajarilah Aku
14 Maret 2011 pukul 14:14 WIB
Pelangi
Pelangi » Pernik

Ahad, 15 April 2012 pukul 10:30 WIB

Kado Terindah

Penulis : Luluk Khumaidah

Mas Doddy tiba-tiba saja sudah ada di dekatku. Dekat sekali, sambil menatap lekat wajahku. Hingga hembusan nafasnya terasa olehku. Aku jadi salah tingkah. Ah, Mas Doddy masih saja seperti dulu. Sepuluh tahun yang lalu ketika aku masih pacaran dengannya. Pacaran setelah menikah, begitu indah bila dirasa. Seperti indahnya bunga-bunga surga. Aku tersenyum sendiri dalam hati.

“Ada apa sih, Mas? Jangan memandangiku seperti itu, ah!” kataku sambil menggeser tempat dudukku. Tapi Mas Doddy tetap saja pada posisinya, tak beranjak sedikit pun. Hingga aku tak bisa bergerak. Malah sesekali tangannya yang kekar itu bergelayut manja di pinggangku. Dia memelukku erat.

“Sayang, jalan-jalan, yuk!” ajak Mas Doddy lembut di telingaku yang sempat menggetarkan hati.

“Bosan di rumah terus. Sekali-kali kita memanjakan diri. Sekalian cari makan di luar. Jadi hari ini nggak usah masak. Gimana, yang?”

"Sebenarnya aku ingin menyampaikan kabar gembira ini secepatnya kepada Mas Doddy. Tapi aku ragu. Bingung. Bagaimana nanti kalau dia mendengar kabar baikku ini? Pastinya dia akan bahagia atau justru tambah kaget, ya?" gumamku dalam hati. Tapi aku harus menyampaikan hasil testpack-ku kemarin. Bismillah, semoga Mas Doddy bahagia mendengar berita ini.

“Yang, kok diam aja, sih? Lagi marah ya, sama Mas?”

“Nggak kok, Mas. Aku cuma bingung memulainya.”

“Mas…”

“Iya, sayang. Ada apa? Dari tadi senyam-senyum melulu,” sambil mengerlingkan mata elangnya.

“Aku ingin memberikan sesuatu yang terindah buat Mas Doddy. Mau nggak?”

“Apa itu?”

“Kado.”

“Kado? Emang kado buat apa? Mas kan nggak lagi ulang tahun?”

“Iya sih, tapi apa salahnya?”

“Tahu nggak Mas, aku…”

“Aku positif hamil, Mas,” sambil tersenyum kuperlihatkan hasil testpack yang bergaris merah dua padanya.”

Diam tak ada jawaban.

“Benar, yang, apa yang barusan kamu katakan? Mas, nggak salah dengar nih? Kok bisa?!” Masih dengan raut wajah tak percaya.

“Iya, Mas. Nggak salah. Aku hamil. Coba lihat baik-baik hasil testpack-ku!” pintaku sekali lagi. Dia pun kembali mengamati hasil testpack-ku itu.

Tiba-tiba…

“Alhamdulillah," setengah berteriak tak percaya, Mas Doddy langsung sujud syukur. Tangispun tumpah seketika. Aku tahu, Mas Doddy begitu bahagia mendengar kabar ini.

Masih terlihat jelas, delapan tahun yang lalu. Mas Doddy menerima hasil resume uji kesuburan dari sebuah Rumah Sakit terkenal di Jakarta. Dan hasilnya negatif. Kaget bercampur sedih. Bagaimanapun Mas Doddy harus menerima kenyataan itu. Kenyataan bahwa selamanya dia tidak bisa punya anak dari darah dagingnya sendiri. Aku percaya, Mas Doddy orangnya kuat dan teguh imannya. Mas Doddy hanya percaya kepada Allah. Allah-lah Yang Maha Berkehendak. Allah-lah Yang Maha Berkuasa atas segalanya.

Kami tak henti-hentinya berusaha, berdo'a, dan memohon kepada-Mu, Ya Allah. Sepuluh tahun lamanya, aku dan Mas Doddy menanti sang buah hati. Dan penantian itu pun berakhir. Hari ini, Allah mengabulkan do'a kami. Terima kasih, Ya Allah, atas anugerah yang terindah dari-Mu. Kami pun tersenyum bahagia.

http://catatanmutiaraku.blogspot.com

Suka
cinta sejati menyukai tulisan ini.

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Luluk Khumaidah sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

Achmad Husaery | swasta
Alhamdulillah, dengan adanya KotaSantri.com kita bisa melakukan Introspeksi diri.
KotaSantri.com © 2002 - 2025
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.0999 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels