HR. Bukhari : "Berhati-hatilah dengan buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh."
|
http://rianfitaria.blogspot.com | |
Rianfita | |
piet.kecil@gmail.com | |
http://twitter.com/Rianfita |
Kamis, 12 Desember 2013 pukul 20:00 WIB
Penulis : Rianfita Ria S.
Dijelaskan oleh al-Raghib, ilmuwan abad pertengahan, bahwa terdapat istilah dalam bahasa Arab untuk menyebut segala sesuatu yang indah dan disukai, yakni al-husn. Selama ini, al-husn dikenal hanya yang dianggap bagus oleh pancaindera.
''Sementara al-husn yang dimaksudkan dalam Al-Qur'an adalah sesuatu yang dianggap bagus oleh hati nurani (al-bashirah),'' kata al-Raghib.
Dengan begitu, seorang Muslimah diharapkan mampu menghadirkan kecantikan batin dalam kehidupannya. Sabda Rasulullah SAW, ''Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk fisik dan harta kalian, tetapi pada hati dan perbuatan kalian.'' (HR. Muslim).
Jadi, tidak perlu berkecil hati jikapun fisik kurang cantik, karena kecantikan batin akan mempercantik lahiriahnya. Siapapun yang melihatnya pasti bakal menyukai dan mengaguminya, demikian ungkap Ibnu al-Qayyim.
Dan bagi ulama ini, kecantikan lahir adalah 'bonus' dari Allah SWT kepada sebagian orang yang dikehendaki-Nya. Oleh karena itu, Nabi SAW mengingatkan mereka yang dikaruniai kecantikan oleh Allah SWT, agar lebih mempercantiknya dengan akhlak yang bagus.
Pada konteks keimanan, kecantikan akhlak menjadi cerminan dari sifat-sifat terpuji, yang pada gilirannya akan membuatnya ikhlas dalam mencintai Allah SWT. Apapun yang dilakukan bernilai ibadah, termasuk di lingkup pembinaan keluarga sakinah.
Setiap orang bisa saja berbeda pendapat tentang kriteria kecantikan, akan tetapi Islam telah menetapkan beberapa hal supaya kecantikan kekal dan sempurna. Rasulullah SAW menegaskan tiga kriteria kecantikan. ''Sebaik-baik manfaat yang diperoleh seorang Muslim adalah perempuan yang cantik, yaitu yang membuatnya senang jika dipandang, menurutinya jika diperintah, serta menjaga harta dan dirinya jika ditinggal pergi.''
Intinya, puncak kecantikan menurut Islam berbanding lurus dengan ketakwaannya pada Allah SWT. Dengan takwa dan iman, dia selalu berusaha membentengi diri dari perbuatan hina, tercela, dan maksiat, sebaliknya akan memperbanyak amal ibadah dan perbuatan terpuji.
Demikian cerminan pribadi Muslimah shalehah. Maka itu, bila telah terbangun niat untuk mempercantik diri secara lahiriah, hendaknya juga melandasinya dengan meningkatkan kecantikan batiniah, dengan tawakal, iman, dan akhlak mulia.
Diambil dari Republika
http://rianfitaria.blogspot.com
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Rianfita Ria S. sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.