Umar bin Abdul Aziz : "Jika engkau bisa, jadilah seorang ulama. Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu. Bila engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka. Dan jika engkau tidak mencintai mereka, janganlah engkau benci mereka."
Alamat Akun
http://febrian.kotasantri.com
Bergabung
28 Maret 2011 pukul 00:07 WIB
Domisili
Surabaya - Jawa Timur
Pekerjaan
Mahasiswa
http://febrianhadi.wordpress
febrianhadi
http://facebook.com/Febrian Hadi Santoso
http://twitter.com/febrianhadi
Tulisan Febrian Lainnya
Yang Terlelap
8 Agustus 2013 pukul 17:00 WIB
Aku Ditanya
30 Mei 2013 pukul 22:00 WIB
Bersihkan Lingkungan
16 April 2013 pukul 19:00 WIB
Terus Belajar
10 April 2013 pukul 19:00 WIB
Pola Hidup
29 Maret 2013 pukul 22:30 WIB
Pelangi
Pelangi » Refleksi

Ahad, 13 Oktober 2013 pukul 20:20 WIB

Indahnya Sedekah

Penulis : Febrian Hadi Santoso

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” -QS. At-Taubah : 103-

Ayat di atas merupakan satu di antara ayat kalam Ilahi tentang zakat. Kata ‘ambillah’ di awal kalimat merupakan kata perintah yang artinya diwajibkan -bagi yang mampu-. Setiap seruan perintah nan diwajibkan akan berbalas pahala oleh Sang Khalik. Pun juga yang sunnah, karena setiap ibadah nan wajib Tuhan berikan ibadah sunnah untuk melengkapi. Sedekah misalnya, sunnah hukumnya. Ia hadir untuk melengkapi zakat yang diwajibkan.

Kali ini kisah tentang sedekah, beberapa waktu lalu saya mendapat pengalaman tentang ayat di atas. Suatu saat seorang pengemis datang ke rumah. Perawakannya seorang lelaki tua dengan peci di kepala dan tongkat di tangan. Tubuhnya renta. Seperti pengemis pada umumnya, lelaki tua tersebut meminta sedekah dari sang tuan rumah. Singkat cerita, saya berikan beberapa rupiah untuk lelaki tersebut. Dan sesaat setelah memberikan lembaran rupiah tersebut, ayat-ayat Ilahi di atas berlaku. Lelaki tua itu tak lantas pergi. Ia berdiri dan mengangkat kedua tangannya seraya berdo’a. Sayapun yang masih di depan beliau juga mengangkat kedua tangan seraya mengamini dalam hati.

Beberapa menit beliau gunakan untuk berdo'a. Tak begitu jelas apa yang dipanjatkan. Namun yang jelas terdengar beliau membaca suratul fatihah sebanyak tiga kali dimana di setiap jedanya beliau membaca ‘fatihah khususon’. Ini kali pertama saya menemukan orang seperti ini. Beliau tak segan mengangkat tangan dan berdo’a pada yang memberinya. Bapaknyapun tulus nan ikhlas mendo’akan. Dan di akhir perjumpaan beliau berujar, “Saya terima sedekahnya, mudah-mudahan Allah yang mengganti.”

Sungguh ayat “inna shalaa taka sakanalullahum” benar-benar menjadi ketentraman bagi jiwa. Mudah-mudahn saya bisa bertemu lagi dengan bapak tersebut.

http://febrianhadi.wordpress

Suka

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Febrian Hadi Santoso sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

Nia | Guru
KotaSantri.com top dech. Artikelnya bagus-bagus banget, sangat menyentuh kalbuku sampe berurai air mata membacanya dan sarat dengan hikmah. Bukankah hikmah adalah milik para mukmin yang tercecer? So, buruan gabung.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.0872 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels