Ali Bin Abi Thalib : "Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusan sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan kejahatan, dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya akan kehormatan dirinya."
|
http://arryrahmawan.net | |
contact@arryrahmawan.net | |
arry.rahmawan@gmail.com | |
arry_tiui09 | |
arry.rahmawan@windowslive.com | |
arry.rahmawan@gmail.com | |
http://twitter.com/arryrahmawan |
Senin, 8 Juli 2013 pukul 21:00 WIB
Penulis : Arry Rahmawan
Sejak memutuskan menjadi seorang entrepreneur pada 2009 lalu, terusik berbagai macam pertanyaan dalam hati yang menakutkan, “Bagaimana kalau nanti gagal? Bagaimana jika nanti kuliah keteteran? Bagaimana bila nanti bla, bla, bla.” Pada 2009 lalu, saya mencoba untuk membagi kuliah dengan aktivitas lain, yaitu membuka usaha sendiri di bidang pelatihan yang kemudian berkembang menjadi CerdasMulia Training seperti saat ini.
Dalam perjalanannya, ternyata memang benar tidak mudah. Jikalau dikatakan gagal, saya sudah pernah mengalaminya beberapa kali. Ditipu orang, rugi jutaan rupiah, sakit-sakitan parah karena kurang istirahat, nilai akademis menurun, berselisih dengan partner, hubungan dengan kerabat menjadi renggang, kalah dalam persaingan usaha, dan masih banyak yang lainnya.
Tentu tidak ada orang yang mau mengalami kegagalan seperti itu. Namun sebenarnya justru dengan kita mengalami kegagalan, kita dapat pelajaran untuk mengetahui cara-cara yang lebih baik dalam mencapai sesuatu. Dengan mengalami kegagalan, kita jadi tahu hal apa dan di bagian mana kita perlu untuk meningkatkan diri.
Buat saya sendiri, sebenarnya dalam hidup ini tidak ada apa yang namanya gagal, yang ada hanyalah sukses dan belajar. Saat kita gagal, sebenarnya kita mendapatkan pelajaran dan strategi baru untuk mencoba dengan cara yang lain. Oleh karena itu, selalu coba berbagai macam strategi yang berbeda dalam setiap pilihan kita agar tidak ada lagi kesalahan yang terulang. Hal yang paling penting adalah terus bergerak, terus berjuang, dan terus mencoba.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.