Umar bin Khattab : "Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut."
|
![]() |
http://arryrahmawan.net |
![]() |
contact@arryrahmawan.net |
![]() |
arry.rahmawan@gmail.com |
![]() |
arry_tiui09 |
![]() |
arry.rahmawan@windowslive.com |
![]() |
arry.rahmawan@gmail.com |
![]() |
http://twitter.com/arryrahmawan |
Ahad, 25 Agustus 2013 pukul 21:00 WIB
Penulis : Arry Rahmawan
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq : 2-3).
Ayat di atas merupakan sebuah ayat yang luar biasa apabila kita pahami dan amalkan. Sebuah ayat yang sederhana kandungannya. Sebuah kunci rahasia untuk membuka kesuksesan, baik di dunia maupun akhirat. Sebuah kunci di mana bisa menghasilkan jalan keluar bagi beragam masalah, dan bahkan mengantarkan rezeki yang tidak terduga-duga.
Banyak dari kita yang ingin bisa menjadi orang sukses. Saking fokusnya mengejar kesuksesan, malah lupa untuk bisa menjadi orang yang bertaqwa, seakan-akan antara tempat ibadah dan kehidupan sehari-hari terpisah jauh dan tidak bisa disatukan.
Saya pernah mengalami kejadian yang memang aneh tapi nyata. 4 tahun lalu, saya ingin sekali bisa menerbitkan sebuah buku. Pada waktu itu saya fokus saja menulis, riset, menulis, riset, tanpa melibatkan adanya kekuatan Allah. Saya fokus menulis dengan melakukan ibadah wajib seadanya, sementara pikiran ke mana-mana.
Tepat pada waktu itu pula naskah saya ditolak berkali-kali oleh berbagai penerbit. Saya susah payah mengirimkan naskah saya ke berbagai penerbit, namun hanya penolakan demi penolakan yang saya terima, karena naskah saya dinyatakan tidak layak untuk diterbitkan. Sayapun sedih sekali. Segitu burukkah tulisan saya? Mengalami penolakan memang sangat tidak enak, dalam kasus yang parah kita bisa membunuh karakter kita sendiri dengan pikiran-pikiran yang negatif.
Hampir setengah tahun saya berhenti menulis dan tidak pernah punya niat untuk menulis lagi, sampai akhirnya saya membaca Al-Qur'an, membuka-buka isinya, menemukan ayat di atas, dan mencoba mengamalkannya.
Sayapun mencoba bersemangat untuk kembali menulis, apalagi setelah saya masuk sebuah asrama kepemimpinan di Depok yang mendorong pesertanya untuk menulis. Saya belajar, meminta pendapat akan tulisan saya, namun sayang tulisan-tulisan yang saya kirimkan ke media massa terus mengalami PENOLAKAN yang sangat mengenaskan, sementara teman-teman saya lainnya berhasil memasukkan tulisan mereka ke media massa.
Kesedihan itu kembali menyelimuti saya. Saya terus berdo'a kepada Allah semoga saya tidak salah untuk menajamkan kemampuan menulis saya. Sayapun mengubah niat saya, yang tadinya ingin sukses dan kaya lewat menulis, sekarang ingin mendapatkan ridha Allah, berharap bahwa apa yang saya tulis bisa bermanfaat buat banyak orang.
Sayapun mulai untuk membuat blog sendiri. Salah satu yang waktu itu menjadi role model yang menginspirasi saya adalah Mbak Ollie. Saya merasa Mbak Ollie ini adalah orang yang sangat aktif dan inspiratif sekali. Berawal dari mengagumi, terus konsisten dalam menulis, setiap kegagalan saya merupakan pembelajaran. Saya tetap menulis.
Ternyata memang rezeki itu datang juga. Berawal dari penawaran sebuah penerbit besar yang tiba-tiba menawarkan ingin membukukan tulisan-tulisan pengalaman saya di blog ini, saya kaget bukan main. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, sekarang saya sudah menulis 6 buah buku, dan buku ke-6 saya akan di endorse langsung oleh role model saya, Mbak Ollie.
Sekarang saya sedang menjajaki penawaran untuk membuat buku ke-7, tentang Lean Startup Entrepreneurship bersama mas Wisnu Dewobroto, seorang dosen inspiratif dari Trisakti. Do'akan semoga lancar.
Saya yakin, peluang-peluang baru akan terus muncul dalam bentuk, rupa, dan ragam yang berbeda-beda. Anugerah Tuhan ternyata tidak selalu datang dengan bentuk yang mulus seperti kain sutra, namun ada kalanya memang datang terbungkus koran kusam. Jika memang kita yakin Tuhan itu ada, mintalah kepadaNya agar kita diberikan rezeki dan anugerah yang cukup agar kita bisa terus bertaqwa kepadaNya.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.