HR. Ibnu Majah dan Abi Ad-Dunya : "Secerdik-cerdik manusia ialah orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling gigih membuat persiapan dalam menghadapi kematian itu."
Alamat Akun
http://jampang.kotasantri.com
Bergabung
17 April 2012 pukul 17:47 WIB
Domisili
DKI Jakarta - DKI Jakarta
Pekerjaan
PNS
Tulisan Rifki Lainnya
Tukang Parkir
15 Juni 2013 pukul 11:00 WIB
Di antara Bahagia dan Duka
12 Mei 2013 pukul 10:00 WIB
Berdo'alah, Bekerjalah, Semoga Mendapat Berkah
23 Januari 2013 pukul 10:00 WIB
Mencabut Rumput Liar
17 Januari 2013 pukul 09:00 WIB
Sorry…
11 Januari 2013 pukul 11:00 WIB
Pelangi
Pelangi » Refleksi

Jum'at, 28 Juni 2013 pukul 20:00 WIB

Sesal

Penulis : Rifki

Sambil menikmati makan siang, seorang kawan bertanya kepada saya tentang kegiatan saya selama liburan akhir pekan kemarin.

“Tidak ada,” jawab saya.

Selanjutnya, kawan tersebut menceritakan sedikit aktifitasnya selama akhir pekan kemarin, menginap di mana, dan bertemu siapa saja. Mendengar cerita tersebut, tiba-tiba ada sebuah rasa penyesalan di dalam hati saya karena tidak ikut serta dan memanfaatkan jatah liburan kemarin. Seandainya saya ikut, mungkin saya bisa bertemu dengan beberapa orang kawan lain, melakukan aktifitas bersama-sama seperti jalan-jalan mengujungi tempat yang belum pernah saya kunjungi, atau sekedar wisata kuliner.

Tapi kemudian saya teringat dengan dialog yang saya lakukan beberapa waktu sebelumnya.

“Sudah jangan dibahas!” pinta saya kepada lawan bicara. “Semua itu kejadiannya di masa lalu, jadi percuma untuk dibahas seharusnya begini atau seharusnya begitu. Karena yang lahir nantinya adalah penyesalan yang berkepanjangan. Yang lalu biarlah berlalu,” sambung saya selanjutnya.

Setelah ucapan tersebut keluar dari mulut saya beberapa waktu yang lalu, lantas kenapa saya menyesal hari ini? Jadi, kalau begitu, omongan saya tidak sesuai apa yang saya lakukan. Hiks! Ternyata amat mudahnya untuk berkata-kata.

Saya jadi teringat dengan sebuah ungkapan bijak tapi agak konyol yang bunyinya kira-kira seperti ini.

“Ngomong itu lebih gampang daripada b*r*k –BAB. Kalau b*r*k, masih perlu yang namanye ngeden dan pake tenage, tapi kalo ngomong nggak ade tuh ngeden-ngedenan dan pake tenage!”

Sambil menikmati santap siang tersebut, pikiran saya agak menerawang ke masa sehari atau dua hari yang lalu. Adakah yang bisa membuat saya tidak lagi menyesal dengan keptusan yang telah saya ambil?

Lalu saya menemukan beberapa hal, mungkin sepele, tapi bisa meringankan atau mungkin menghapus sesal yang saya rasakan.

Pertama, telapak kaki saya merasa sakit di Jum’at sore jika dilakukan untuk berjalan. Dan keesokan harinya bertambah rasa sakitnya. Saya tidak bisa membayangkan ketika saya ikut serta dalam rombongan bersama kawan yang berada di hadapan saya ini. Hampir bisa dipastikan kalau hanya sakit yang saya rasakan dan bukan menikmati suasana perjalanan.

Kedua, mengikuti rombongan tersebut artinya saya harus berpindah hotel. Pindah hotel artinya saya harus membawa lagi tas ransel berisi seluruh persediaan pakaian selama bertugas di Bangkalan. Berat dan pasti cape. Apalagi ditambah dengan kondisi kaki saya yang sakit.

Ketiga, dua orang kawan saya yang berangkat menitipkan barang-barang bawaan mereka di dalam kamar tempat saya menginap. Itu artinya saya sedikit meringankan beban bawaan keduanya. Kalau seandainya saya ikut juga, berarti beban mereka jadi berat, saya juga harus membawa beban berat dengan kondisi kaki yang sakit.

Jadi, sudah seharusnya saya tidak menyesal dengan apa yang terjadi, apapun keputusan yang sudah saya ambil, dan apapun itu. Bukankah yang demikian itu lebih baik?

Wallahu a’lam.

Suka

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Rifki sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

Wuri Handayani | Mahasiswi
Tulisan teman-teman di KSC senantiasa selalu menjadi bahan inspirasi tarbiyah aku. Jazakillah khair.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.0928 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels