Ali Bin Abi Thalib : "Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan, tapi ilmu bertambah apabila dibelanjakan."
|
Sabtu, 15 Juni 2013 pukul 11:00 WIB
Penulis : Rifki
Suatu ketika, saya mengantarkan adik saya ke daerah Kemanggisan untuk membeli suatu barang. Kami berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Tiba di lokasi, adik saya langsung masuk ke dalam toko untuk mencari barang yang diperlukan, sementara saya berada di pinggir jalan, menunggu sambil duduk di atas sepeda motor.
Tak lama kemudian, adik saya keluar dari toko. Sayapun bersiap-siap dengan menyalakan sepeda motor. Saat itulah tiba-tiba datang seorang lelaki yang sepertinya adalah tukang parkir yang ‘bertugas’ di sekitar toko. Dia mendekat dan meminta ongkos parkir.
Sayapun memberikan uang parkir. Hanya saja sambil menggerutu, karena si tukang parkir datang tiba-tiba dan saya tidak merasa mendapatkan jasanya untuk menjaga sepeda motor saya.
Di suatu siang, saya mendatangi sebuah mini market untuk membeli beberapa keperluan. Sepertinya cuaca sangat terik hari itu.
Setelah membeli barang-barang yang saya perlukan, sayapun keluar mini market, menuju tempat saya memarkirkan sepeda motor. Dari kejauhan saya melihat jok sepeda motor saya sudah ditutupi dengan selembar kardus. Ketika beberapa langkah lagi saya tiba di sepeda motor, seorang tukang parkir mendekat dan mengangkat kardus yang menutupi jok saya.
Saat saya duduk, jok sepeda motor terasa tidak terlalu panas.
Kemarin sore, saya mengantarkan ibu ke Pasar Kebayoran Lama. Saya menunggu di tempat parkir yang terletak di seberang tempat ibu saya membeli buah. Karena tempatnya tidak terlalu besar, maka seorang tukang parkir yang beraktifitas di tempat itu, seorang anak muda, bekerja keras untuk mengatur posisi setiap sepeda motor. Dengan cekatan, pemuda tukang parkir itu menggeser ke kiri atau ke kanan sepeda motor yang sudah diparkirkan oleh pemiliknya demi mendapatkan ruang kosong untuk sepeda motor yang akan datang dan yang akan keluar. Bahkan tak hanya menggeser ke kiri dan kanan, tetapi juga kadang memaju dan memundurkan sepeda motor yang ada.
Kebanyakan sepeda motor yang ada di tempat parkir tersebut sengaja tidak dikunci oleh pemiliknya. Namun jika penglihatan saya tidak salah, kemarin saya melihat tukang parkir tersebut mengeluarkan seikat kunci dengan berbagai bentuk dan ukuran dan memilih salah satunya untuk di masukkan ke lubang kunci salah satu sepeda motor sebelum menggesernya ke ruang kosong.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Rifki sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.