Ibn Qudamah : "Ketahuilah, waktu hidupmu sangat terbatas. Nafasmu sudah terhitung. Setiap desahnya akan mengurani bagian dari dirimu. Sungguh, setiap bagian usia adalah mutiara yang mahal, tak ada bandingannya."
|
Jum'at, 20 Desember 2013 pukul 20:00 WIB
Penulis : Syaifoel Hardy
Kekayaan, keberhasilan pencapaian tujuan, ketinggian status, peningkatan sosial dan ekonomi, perolehan gelar, kelulusan, dan sederetan apa yang kita sebut sebagai bentuk kesuksesan dari orang per orang sangat relatif.
Kekayaan misalnya, bagi satu orang, belum tentu kekayaan bagi lainnya. Karena kekayaan tidak harus dalam bentuk harta. Kekayaan harta adalah pengertian kekayaan dalam artian sempit.
Anda bisa kaya dalam artian wawasan. Kaya akan relasi, teman, saudara, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, ide, gagasan, jam terbang menangani masalah, kaya akan model menganalisa problematika kehidupan, kaya akan pencarian jalan keluar dari konflik, kaya hati, kaya akan baik budi, kaya sopan santun, kaya pengertian, dan sebagainya.
Ah, betapa banyak kekayaan yang kita bisa punya.
Jadi, kekayaan harta hanyalah satu dari sekian bentuk kekayaan yang kita punya. Tidak perlu gundah dan gelisah jika karena kita tidak kaya harta! Meski, kaya harta juga baik sekali, karena dengan kaya harta, kita leluasa bisa amalan sedekah.
Hanya saja, di antara kita yang sempit cara berfikirnya, bila tidak memiliki harta, tidak jarang membuat dirinya rendah, kurang bersemangat, dan seperti tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka merasa dirinya tidak kaya seperti lainnya. Yakni, orang lain yang di depan matanya nampak kaya. Padahal, belum tentu mereka memiliki kekayaan dalam bentuk lainnya, dalam artian yang lebih luas.
Saudara...
Cobalah melihat dari sudut pandang yang berbeda. Pejamkan mata! Apakah anda melihat arti kekayaan dalam bentuk harta?
Lihatlah segala sesuatu dengan lebih obyektif dan transparan, khususnya pada diri sendiri. Cobalah jangan membanding-bandingkan dengan orang lain dalam banyak hal. Bukan hanya kekayaan saja. Jangan hanya karena orang lain yang anda lihat nampak kaya, membuat diri anda jadi rendah.
Sebaliknya, tengoklah diri sendiri, betapa kita juga kaya. Cara pandang ini lebih baik dan bijak. Pupuklah potensi yang ada dalam diri yang membuat anda senang dan bahagia. Hasilnya pasti luar biasa!
Lihatlah lebih dekat potensi yang anda miliki dan bisa kembangkan. Misalnya betapa anda miliki tubuh yang lengkap, jiwa dan raga yang sehat, bisa leluasa bergerak ke arah mana saja manakala kita berkehendak. Kita boleh jadi kaya akan teman-teman yang peduli sama kita. Betapa saudara-saudara anda yang sangat akrab. Betapa kerajinan anda membaca mestinya seimbang dengan kerajinan menulis. Betapa potensi bisnis anda layak dikembangkan. Betapa anda mestinya pintar mengajar. Dan lain-lain kekayaan luar biasa yang anda punya!
Meski saya suka melihat anda semua kaya raya, sekali lagi, jangan bandingkan diri dengan orang lain bila hal ini membuat diri jadi susah, jika masalah harta. Lebih baik membandingkan diri sendiri dalam artian kekayaan yang lebih luas, antara masa kini, dengan kemarin dan masa silam! Dijamin membuat anda bahagia!
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Syaifoel Hardy sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.