HR. Bukhari : "Berhati-hatilah dengan buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh."
Alamat Akun
http://jampang.kotasantri.com
Bergabung
17 April 2012 pukul 17:47 WIB
Domisili
DKI Jakarta - DKI Jakarta
Pekerjaan
PNS
Tulisan Rifki Lainnya
Ketupat Lebaran, Merajut Kembali Tali Persaudaraan
14 Agustus 2013 pukul 21:00 WIB
Dibalas Kontan
2 Agustus 2013 pukul 19:00 WIB
Kunci yang Tertinggal
27 Juli 2013 pukul 18:18 WIB
Lelaki dan Smartphone
7 Juli 2013 pukul 21:00 WIB
Sesal
28 Juni 2013 pukul 20:00 WIB
Pelangi
Pelangi » Percik

Selasa, 20 Agustus 2013 pukul 22:00 WIB

Ramadhan Pergi, Menyisakan Ironi

Penulis : Rifki

Jika selama Ramadhan, masjid penuh dengan jama’ah di setiap waktunya, apalagi saat tarawih. Kini, setelah Ramadhan pergi, masjid kembali sepi. Jika selama Ramadhan, banyak orang ketika akan berbuat maksiat kemudian membatalkanya karena teringat bahwa sekarang Ramadhan. Kini, setelah Ramadhan tiada, silakan bermaksiat lagi.

Jika selama Ramadhan, banyak orang berlomba-lomba bersedekah, berinfaq, dan berzakat. Kini, silakan berhitung-hitung kembali sebelum melakukan itu semua, khawatir nanti ada kebutuhan yang tak terpenuhi.

Jika selama Ramadhan, banyak yang semula tidak berkerudung lantas mengenakan kerudung selama melaksanakan aktifitasnya. Banyak juga yang tadinya mengenakan pakaian mini kemudian berganti dengan pakaian yang lebih panjang. Untuk menghormati Ramadhan, katanya. Kini, Ramadhan telah pergi, silakan berbuka-bukaan lagi.

Jika selama Ramadhan, infotainment penuh dengan berita para artis dalam mengisi Ramadhan dengan kegiatan positif dan berbau-bau ibadah. Kini, tatkala Ramadhan tiada, silahkan bergosip kembali.

Seharusnya, jika Ramadhan diibaratkan seperti sebuah kepompong tempat kita berlatih diri, maka seharusnya setelah Ramadhan pergi kita akan menjadi kupu-kupu dengan sayap yang indah dengan aneka corak dan warna, tak lagi ditakuti orang karena tak akan menyebabkan gatal-gatal, tak lagi menjadi hama karena memakan dedaunan, bahkan menjadi sangat berguna dalam proses penyerbukan. Tapi kenyataannya, kita kembali menjadi ulat yang buruk rupa, ditakuti orang karena dapat mengakibatkan gatal-gatal di kulit, bahkan menjadi musuh manusia karena menjadi hama perusak tanaman.

Na'udzubillah. Wallahu a’lam.

Suka

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Rifki sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

Angga Ciptadi | Karyawan
Sering-sering maen ke web ini, biar terus dapat insiprasi + motivasi dalam menjalani hari. Mudah-mudahan berkah.
KotaSantri.com © 2002 - 2025
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.0823 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels