QS. Ali Imran : 3 : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. "
|
vtree_mq@yahoo.com |
Sabtu, 18 Juli 2009 pukul 17:00 WIB
Penulis : Melody Nada Surgawi
Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya. Selain kebutuhan primer, sekunder, dan tertier, ternyata ada kebutuhan yang juga dibutuhkan oleh kita sebagai manusia, yaitu ingin dikenali, dihargai, diterima, didengar, dan dimengerti.
Anak-anak pun memerlukan 5 kebutuhan tadi. Kita sebagai orangtua sudah selayaknya memenuhi 5 kebutuhan tersebut dalam pengasuhan anak-anak kita, sehingga akan tumbuh rasa percaya diri dalam diri anak-anak kita dan juga dapat menumbuhkan rasa empati dalam diri mereka.
Ketika anak kita jatuh lalu tiba-tiba menangis, mungkin kita akan ngomong, “Udah, jangan nangis, gak sakit kok!” Pada saat kita bicara seperti itu, sesungguhnya kita sudah meniadakan perasaan anak kita.
Sebaiknya, yang kita lakukan adalah dekati dia, rendahkanlah badan kita (mata kita sejajar dengan matanya), lalu kita dapat bertanya kepadanya, “Sakit ya?” Dengan begitu, dia akan merasa nyaman dengan kita, karena kita sudah mengerti apa yang dia rasakan, sehingga membuat ia mau meneruskan pembicaraannya dengan kita, dia akan menjelaskan keseluruhan perasaannya dan dapat membuat kita lebih mengerti perasaan dia sesungguhnya.
Ketika kita mengerti perasaan apa yang sedang dirasakan oleh anak kita saat ketika dia kelihatan sedih, namakanlah perasaannya, “Oh, kamu sedang sedih ya, nak?" Karena perasaan atau emosi seseorang mempunyai pengaruh yang sangat berarti bagi perkembangan kecerdasan, kepribadian, dan hubungan sosialnya.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Melody Nada Surgawi sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.