HR. At-Tirmidzi : "Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan tersebut, ia telah mengambil bagian yang banyak."
|
Adakalanya manusia diuji dengan sempit rezeki. Misalnya, usaha bangkrut atau kena PHK, pemasukan menurun drastis, padahal pengeluaran semakin meningkat, seiring naiknya harga barang-barang kebutuhan.
Sebagian orang, kadang tak siap diuji dengan keadaan ini, sehingga stress menerima kenyataan. Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi, bila ia yakin bahwa rezeki manusia sudah diatur oleh Allah. Bila satu pintu rezeki ditutup, insya Allah masih banyak pintu lain yang terbuka. Lagipula kebangkrutan bukan akhir segalanya, karena kita masih punya senjata pamungkas, DO'A.
ALLAH PEMEGANG REZEKI
Sebagai muslim, kita harus yakin, sesulit apapun keadaan kita, Allah pasti akan tetap memberikan rezeki-Nya. Ingat firman Allah, "Dan tidak ada satu binatang melatapun dibumi, melainkan Allah yang memberi rezekinya."(QS Hud:6). Juga firman -Nya, "Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab(perhitungan)."(QS Ali Imran:27)
Karena itu, kita tidak boleh khawatir tidak mendaptkan rezeki. Allah Maha Kaya dan senantiasa memberikan rezeki kepada hamba-Nya. Bila rezeki sedang seret, itu adalah salah satu ujian keimanan yang harus kita jalani dengan ikhlas, dengan tetap berikhtiar, DO'A dan tawakkal. Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya kamu benar-benar bertawakkal kepada Allah, tentu Allah akan memberi rezeki kepadamu sebagaimana Ia memberi rezeki kepada burung, keluar pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang(HR Ibnu Majah)
KEKUATAN DO'A
Satu hal yang tidak boleh kita lupakan saat diuji dengan kesempitan adalah DO'A. Do'a adalah senjata pamungkas yang bisa diandalkan, pada saat kita sangat terjepit sekalipun. Dalam Al Qur'an banyak sekali anjuran Allah untuk berdo'a.Diantaranya, "Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al A'raf:55). "Berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."(QS Al A'raf:56)
Dalam kedua ayat tersebut, Allah menganjurkan hamba-Nya untuk berdo'a, sekaligus mengajarkan tata cara berdo'a yaitu dengan suara yang lembut, disertai rasa takut kepada Allah dan penuh harap.
Dalam ayat lain Allah juga berfirman, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu(Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdo'a kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi(perintah)Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."(Al Baqarah:186). "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu."(QS Al Mukmin:60)
Demikian janji Allah kepada hamba-Nya. Sebagai manusia yang beriman, hendaknya kita yakin terhadap janji Allah. Sungguh Allah melarang kita berputus asa dari rahmat-Nya yang sangat luas.
Hendaknya kita senantiasa optimis dan berprasangka baik terhadap Allah. Semua yang menimpa kita adalah bagian takdir yang harus kita jalani dan pasti ada hikmah didalamnya. Percayalah bahwa setelah kesulitan ada kemudahan. "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."(QS Al Insyirah:5)
Kerana itu jangan mudah menyerah. Anggap saja kegagalan sebagai pelajaran untuk berusaha lebih baik. Jangan lupa, iringi usaha kita dengan DO'A. Semoga barokah Allah selalu untuk kita.
Bagikan | Tweet |
Dipersilahkan untuk menyebarkan artikel ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan KotaSantri.com sebagai sumbernya.