Sirah Umar, Ibnu Abdil Hakam : "Aku akan duduk di sebuah tempat yang tak kuberikan sedikit pun tempat untuk syaitan."
|
http://Newrule-ForMyFuture.blogspot.com | |
calm_think@yahoo.co.id | |
calm_think@yahoo.co.id |
Rabu, 25 September 2013 pukul 20:00 WIB
Penulis : Nurul_Adhim
Tepat satu minggu yang lalu, aku menangis karena kudengar salah satu anak didikku akan pindah ke talang (desa) lain, dia harus mengikuti orangtuanya yang terpaksa berpindah talang karena talang Airguci jauh dari kebun karet penghasilan utama mereka.
Mengetahui kabar itu, aku merasa sangat kehilangan. Di hari terakhir anak itu ke sekolah, aku justru pergi ke pertemuan Kepala Sekolah di UPTD. Menyesal, pasti, karena aku belum memberikan bekal apapun kepadanya. Tapi apakah penyesalanku dapat mengembalikan waktu saat kami masih berbagi tawa ceria dan segala rupa di kelas kami bersamanya?
Dan hari ini, Tuhan menjawab do'aku untuk memberikanku kesempatan kedua. Anak yang selalu terlihat ceria itu tiba-tiba saja lewat di depan pintu rumahku, menyapaku kemudian bertanya, "Bu, besok sekolah berangkat pagi atau siang?"
Aku terkesima, luapan perasaan haru dan bahagia menyeruak, memenuhi rongga dada.
Kesempatan kedua, tak hanya untukku dan Iranta (nama anak itu), tetapi juga untuk 12 orang anak didikku di kelas 1. Mereka adalah kesempatan berharga yang diberikan Tuhan untukku, maka aku tak ingin menyesalinya lagi. Aku ingin menjadi Ibu yang baik untuk mereka selama sembilan bulan ke depan.
http://Newrule-ForMyFuture.blogspot.com
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Nurul_Adhim sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.