Umar bin Abdul Aziz : "Jika engkau bisa, jadilah seorang ulama. Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu. Bila engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka. Dan jika engkau tidak mencintai mereka, janganlah engkau benci mereka."
|
![]() |
http://arryrahmawan.net |
![]() |
contact@arryrahmawan.net |
![]() |
arry.rahmawan@gmail.com |
![]() |
arry_tiui09 |
![]() |
arry.rahmawan@windowslive.com |
![]() |
arry.rahmawan@gmail.com |
![]() |
http://twitter.com/arryrahmawan |
Selasa, 13 Agustus 2013 pukul 19:00 WIB
Penulis : Arry Rahmawan
Begitu asyiknya usia 20-an, di mana pada rentang usia ini biasanya lagi senang-senangnya kita untuk menikmati masa muda. Belajar di kampus, diskusi dengan teman, hangout, pergi ke mall, nonton, makan di tempat-tempat menyenangkan, karaoke, yang penting happy banget deh bareng temen-temen.
Begitu pun dengan saya, yang masih berada pada rentang usia 20-an ini pun sedang asyik-asyiknya menikmati masa muda saya ini. Tetapi, saya menikmatinya dengan cara sedikit berbeda. Bersama teman-teman saya di TDA Kampus, kami menghabiskan usia 20-an kami dengan cara-cara yang tidak umum.
Yap, kami mencoba untuk merumuskan konsep bisnis, belajar ke sana ke mari bagaimana memperoleh klien, alokasi investasi aset, merumuskan produk yang bagus, bagaimana teknik menjual yang kece, bagaimana menjalin networking, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota dan bahkan keluar negeri. Di saat yang lain sibuk mau menghabiskan uang untuk makan di mana atau ke mall mana, kami sibuk memikirkan peluang bisnis untuk bisa hidup secara mandiri. Tujuan kami salah satunya juga agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, di mana lulusan terbaik universitas negeri ini tidak menjadi sekrup-sekrup pabrik perusahaan asing yang menguras sumber daya dan aset negeri mereka sendiri. Terjajah secara ekonomi. Daripada cuma protes ‘ganyang neolib’ sana-sini, kami mencoba membuat perusahaan sendiri, asli dalam negeri.
Orang bilang, apa yang kami lakukan bertentangan dengan apa yang seharusnya dilakukan anak muda pada umumnya: kuliah, bersenang-senang. Belum waktunya orang seumuran 20-an memikirkan cara mencari uang. Tugasnya hanya belajar, fun, baru kalau sudah lulus mencari kerja.
Buat saya pribadi, asyiknya usia 20-an terletak pada energi yang ada di rentang usia ini. Energi untuk menuju sukses yang menggebu, kita bisa segera berbuat dengan kondisi yang sangat leluasa, tanpa beban, belum menikah, belum punya anak, belum memiliki tanggungan macam-macam, dan yang paling penting tenaga dan kesehatan masih sangat prima. Gagal pun masih banyak backup-nya, jadi lebih tenang untuk mencoba.
Jadi, sungguh sangat tidak rugi bekerja keras sejak masih muda. Banyak pengalaman yang bisa diraih, yang tentu akan berguna di masa yang akan datang.
Untuk apakah usia-20an Anda digunakan?
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.