Ibn. Athaillah : "Di antara tanda keberhasilan pada akhir perjuangan adalah berserah diri kepada Allah sejak permulaan "
|
![]() |
http://arryrahmawan.net |
![]() |
contact@arryrahmawan.net |
![]() |
arry.rahmawan@gmail.com |
![]() |
arry_tiui09 |
![]() |
arry.rahmawan@windowslive.com |
![]() |
arry.rahmawan@gmail.com |
![]() |
http://twitter.com/arryrahmawan |
Kamis, 20 Juni 2013 pukul 19:00 WIB
Penulis : Arry Rahmawan
Seperti hati yang dibolak-balik, saat kita bekerjapun ada kalanya kita merasa dengan sangat bersemangat, namun di suatu titik kadang kita menghadapi apa yang namanya kejenuhan. Kadang ada rekan yang datang kepada saya, sesama penulis dan blogger yang curhat bahwa rasanya dia sudah sampai pada titik jenuh. Berbeda seperti dulu, di mana waktu awal sangat bersemangat untuk menulis, namun sekarang tidak lagi. Sayapun ditanya, apakah pernah merasakan jenuh? Tentu saja pernah. Dulu, sewaktu saya jenuh, saya bisa seharian hanya tidur di kasur dan menonton TV. Bayangkan, betapa borosnya waktu yang saya habiskan. Namun sekarang, alhamdulillah hal yang seperti itu sudah dapat diminimalisasi.
Ini mungkin juga dialami oleh Anda yang bekerja di bidang apapun. Jenuh bisa jadi merupakan sebuah pertanda di mana kita sudah mulai seperti robot. Kurang tantangan dan hanya mengalami rutinitas yang seperti itu saja. Jenuh, jika ditanggapi dengan positif, sebenarnya memiliki arti bahwa kita perlu memperbaiki diri dan melakukan update untuk menuju tempat yang lebih baik.
Oleh karena itu, di saat saya sedang jenuh, biasanya melakukan check-up terkait dengan visi, misi, target, dan tujuan hidup yang kita tetapkan. Apakah sudah tercapai semua? Jika sudah, saatnya untuk menetapkan cita-cita yang lebih tinggi. Jika saya sudah menulis satu buku, maka targetkan dua. Jika sudah mampu menulis rutin di blog, targetkan untuk menulis di kolom media massa. Ambil tantangan baru, baca buku baru, ambil job di tempat baru, bertemu dengan orang-orang baru, sehingga hari dan hidup Andapun akan dipenuhi dengan energi dan tantangan baru.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.