HR. Ahmad : "Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya."
|
![]() |
http://dik2.multiply.com |
![]() |
andhika.ramdhan |
![]() |
ramadhan_adhi |
![]() |
andhika.ramdhan@gmail.com |
![]() |
andhika.ramdhan@gmail.com |
![]() |
http://twitter.com/AndhikaRamdhan |
Sabtu, 21 Januari 2012 pukul 10:00 WIB
Penulis : Dikdik Andhika Ramdhan
Senin pagi di satu menara Jakarta.
Status Instant Messenger-nya Idle, seorang sahabat di ujung sana untuk beberapa menit mungkin sedang meninggalkan komputernya. Saya teringat dengan pesannya beberapa hari yang lalu, dia menanyakan, sudahkah saya tunaikan Shalat Dhuha di pagi itu?
Astaghfirullah...
Saya langkahkan kaki ini untuk beranjak ke lantai 23, lantai khusus untuk mushala di Menara Indosat. Dari sana saya lihat Jakarta.
“Pagi yang gelap tertutup kelamnya awan hitam,” ucap saya dalam hati.
Saya tunaikan Dhuha, dan saya rasakan nikmat-nikmat besujud pada-Nya. Saya panjatkan pula do'a atas apa yang saya rasakan di pagi itu. Saya mengadu pada-Nya.
Saya tersadar, mengapa selama ini jarang sekali ada sujud-sujud dalam Dhuha waktu-Nya. Dalam hati saya menagis, mungkin ini yang menjadikan semua ini. Kadang saya terlena setelah diri ini terpaku di depan sebuah mesin yang tiada guna seandainya Ia tidak berikan akal pada mahluk-mahluk ciptaan-Nya.
Siang itu, saya tunaikan shalat Dzuhur berjama'ah, masih di mushala lantai 23. Seseorang datang dengan tergesa dan duduk di samping saya, kaki kiri ditekuknya, sedangkan kaki kanannya ia selonjorkan. Ia sedang sakit rupanya, entah apa yang terjadi dengan beliau. Dalam lirik mata saya, sepertinya terasa sulit dan sakit untuk rukuk ataupun sujud-sujudnya tercipta.
Ya Allah...
Berapa banyak hamba-hamba-Mu yang lebih memungkinkan dirinya melaksanakan perintah-Mu dalam keadaan sehat, namun mereka lupa bahkan terlena. Padahal seandainya mereka tahu, betapa nikmatnya sujud-sujud ini pada-Mu.
Bagaimana mungkin Ia akan memberi, jika kita lupa meminta.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Dikdik Andhika Ramdhan sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.