Sirah Umar, Ibnu Abdil Hakam : "Aku akan duduk di sebuah tempat yang tak kuberikan sedikit pun tempat untuk syaitan."
Alamat Akun
http://ibnu_wsp.kotasantri.com
Bergabung
2 November 2011 pukul 08:32 WIB
Domisili
Langsa - Aceh
Pekerjaan
Swasta
Tulisan Ibnu Lainnya
Mari Selamatkan Moral Anak Bangsa
12 Mei 2012 pukul 17:00 WIB
Mengenal Aliran Sesat
31 Maret 2012 pukul 12:00 WIB
Ketika Api Kedap-Kedip
14 Maret 2012 pukul 16:30 WIB
Pelangi
Pelangi » Refleksi

Rabu, 30 November 2011 pukul 11:00 WIB

Saya ini Tukang Parkir, Kamu Siapa?

Penulis : Ibnu Sa'dan

Saya membuat tulisan ini terinsiprasi dari seorang petugas parkir. Nama panggilannya John. Dia membuka lapak parkirnya dekat pasar sayur, dekat tempat tinggalnya. Anak buahnya dua orang, kendaraan yang parkir di lapaknya selalu berjubel.

Sejak pukul 5.30 pagi, terlihat dia dan dua anak buahnya selalu sibuk. Setiap orang yang hendak ke pasar dengan kendaraan roda dua, begitu tiba di depan lapak parkir milik John, langsung turun meninggalkan kendaraannya dan ngeloyor masuk ke pasar. John dan anak buahnya mengambil alih kendaraan tersebut, mendorongnya, dan mengatur dengan barisan yang tertib.

Setiap saat ketiga petugas parkir ini selalu sibuk. Mengatur kendaraan yang baru datang atau mengeluarkan kendaraan yang mau pulang. Yang istimewa, lapak-lapak parkir lain di sekitar lapak parkir milik John, justru terlihat sepi. Penjaga-penjaganya yang hanya sendirian terlihat santai saja karena tak banyak kendaraan yang parkir di situ.

Melihat fenomena itu, saya penasaran ingin tahu. Saya cari waktu, saya ajak John berbincang-bincang, dan di sinilah saya dapatkan sebuah pelajaran baru, yang nilainya menurut saya melebihi nasihat seorang mahaguru.

Intinya, inilah pandangan hidup dan keyakinan John. SEMUA MAKHLUK HIDUP DI DUNIA INI PADA HAKIKATNYA TIDAK LEBIH DARI SEORANG TUKANG PARKIR. Kenapa bisa begitu? Bacalah tulisan ini selanjutnya!

"Saya ini tukang parkir," ujar John. "Sejak awal terjun ke mari, saya sudah menanam tekad untuk memperlakukan apapun yang diparkir di tempat saya, akan saya jaga melebihi penjagaan pemiliknya. Kalaupun tidak bisa seperti itu, ya sama dengan penjagaan pemilik itu sendiri, cukuplah."

“Dan itu juga yang saya tanamkan kepada dua kolega saya ini,” tambah John seraya menjelaskan, ternyata apa yang dilakukan itu hasilnya sungguh sangat menggembirakan. Lalu John menambahkan, dia tidak merasa minder dengan memberi layanan lebih kepada orang-orang yang parkir di tempatnya. Tidak hanya kendaraan saja yang dijaga, malah kalau ada orang menitip barang dulu sebagian sambil mau membelanjakan yang lain, barang-barang itupun dijaga dengan baik.

Menurut pandangan John, mengapa dia harus malu dengan status tukang parkir, bukankah jika semua orang mau jujur, sebenarnya semua orang walaupun mau mengakui ataupun tidak, pada hakikatnya tukang parkir juga. Tegasnya, pendeka kata, Tuhanlah yang memarkirkan nyawa kepada kita sehingga kita hidup.

Sayapun tertegun, belum pernah mendengar pernyataan seperti ini sebelumnya. Sederhana, tapi kebenarannya tak dapat digugat. Andaikan semua orang bisa berpikir seperti John berpikir, amanlah dunia ini.

Saya terharu. Ternyata saya juga tidak lebih dari seorang tukang parkir, hari ini kesehatan dan kewarasan masih diparkirkan kepada saya, dan banyak juga hal-hal lain yang tidak sanggup saya sebutkan satu per satu. Dan saya malu. Sebuah pertanyaan diam-diam menyelinap ke dalam dada, "Jika apa saja yang hari ini masih diparkirkan kepada saya suatu saat diambil kembali dengan tiba-tiba, apakah saya bisa rela dan ikhlas menerimanya? Seperti sikap Bang John, ketika melayani pemilik kendaraan saat mereka mengambil kembali kendaraannya yang diparkir di tempatnya."

Sungguh, jujur saya katakan, saya belum sanggup menjawabnya.

Suka
"sun" menyukai tulisan ini.

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Ibnu Sa'dan sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

AMMAR Hi HABIB | Mahasiswa
Wadah inspiratif dan motivatif dalam hidup dan menjadi ruang untuk berekspresi.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.0832 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels