HR. Al Hakim : "Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang shaleh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam, dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk."
Alamat Akun
http://hendi.kotasantri.com
Bergabung
23 Maret 2009 pukul 18:10 WIB
Domisili
Subang - Jawa Barat
Pekerjaan
Swasta
hendi_ruhe@yahoo.com
roehendie@gmail.com
hendi_ruhe@yahoo.com
Tulisan Ruhendi Lainnya
Panggilan Bapak dan Handphone Hilang
14 Februari 2010 pukul 16:55 WIB
Seikhlasnya
12 Januari 2010 pukul 16:30 WIB
Pelangi
Pelangi » Refleksi

Jum'at, 5 Maret 2010 pukul 15:25 WIB

Bapak yang Terbuang

Penulis : ruhendi

Beberapa hari lalu, setelah beres deadline kerja sekira jam 1.15 dinihari, sudah jadi kebiasaan untuk mengisi perut yang terasa lapar. Mengubah jadwal makan malam menjadi makan dinihari. Berburu nasi goreng langganan yang tidak jauh dari kantor.

Namun, dinihari itu tempat makan nasi goreng langganan sudah mau tutup. Penjualnya sudah beres-beres peralatan dagangannya untuk pulang. Menyesal juga datang terlambat dan tidak bisa makan di situ. Akhirnya kuputuskan mencari di tempat lain.

Tidak jauh dari tukang nasi goreng tadi, ada warung kecil yang menjual rokok dan mie rebus. Dari pada jauh dan lama kalau mencari di tempat lain, kuputuskan makan mie rebus dengan telor setengah matang. Pikir saya, lumayan tuk mengganjal perut yang sudah keroncongan minta diisi.

Baru beberapa suap makan mie, di seberang jalan terlihat bapak-bapak sekira umur 80 tahunan berpakaian compang-camping berdiri melihat ke arah warung tempat aku makan mie. Mungkin dia lapar atau mungkin kedinginan setelah malam itu sebelumnya memang hujan yang lumayan lebat.

“Kasihan bapak-bapak itu, dia dibuang keluarganya,” kata si pemilik warung.

“Masa sih, pak?” tanyaku penasaran.

“Iya, bapak itu sudah sekitar satu minggu di sini. Bapak itu diturunkan dari mobil Carry berplat nomor luar kota,” sambung pemilik warung.

“Kok tega banget ya keluarganya, menelantarkan begitu saja bapak yang telah mengurus mereka ketika kecil,” ujarku.

“Kalau siang, ada warung makan yang suka ngasih nasi bungkus. Bapak itu ingatannya masih normal, diajak ngobrol pun dia bisa menjawab,” kata pemilik warung lagi.

“Apa karena takut miskin atau keluarganya tidak mampu mengurusnya sehingga bapak itu diturunkan paksa di jalan?” tanyaku lagi.

***

Jadi teringat bapakku di rumah, Alhamdulillah beliau masih sehat, bugar, dan tidak seperti bapak di seberang jalan tadi yang kurang beruntung nasibnya. Bapakku tinggal bersama keluarga kakak yang selalu memperhatikan segala keperluannya.

Senang sekali mempunyai kakak-kakak yang baik. Mereka selalu memenuhi kebutuhan bapak. Menyediakan makan, menyiapkan baju yang sudah disetrika rapih, memberinya uang, dan lain-lain.

Jika suatu saat nanti bapakku ingin tinggal bersama keluargaku, aku harus siap mengurus beliau agar termasuk anak yang berbakti pada orangtua (bapak) setelah ibu tiada.

Sekarang, ketika istriku sedang hamil, harapanku kelak anakku jadi anak yang shaleh dan bisa berbakti pada kami, orangtuanya.

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa,” do'aku setelah shalat.

Selagi masih mempunyai orangtua, kita harus berbakti dan mengurus mereka. Ingat pengorbanan mereka untuk kita. Dan bila kita sudah mempunyai anak, bimbinglah anak kita dengan baik agar kelak anak-anak kitalah yang merawat ketika kita tua nanti. Amin…

Suka

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan ruhendi sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

Dradjat | Pegawai
KotaSantri.com memang pas menjadi tempat mangkalnya para santri yang ingin mengikuti jejak nabinya. Semoga penulisan-penulisan di KotaSantri.com yang penuh keteledanan dan pelajaran adalah wajah kehidupan santri sebenarnya.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.0853 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels