Pernik
255 Tulisan
Ahad, 24 Mei 2009 pukul 17:10 WIB
Masih tergambar jelas dalam sayup mata ini, bapak tua itu menyodorkan sesisir buah pisang dengan muka memelas agar dibeli. "Tolonglah, neng, beli berapa saja, dari pagi kami belum makan," ucapnya …
Ahad, 17 Mei 2009 pukul 17:25 WIB
"Dasar Konvenisonal!" Kalimat dari teman satu kelasku itu selalu mengiang di telinga. Membuat telingaku kebrebeken dipenuhi kalimat itu. Bagaimana tidak, seenaknya saja dia mengataiku sebagai konvensional man, pria konvensional. Entah …
Ahad, 10 Mei 2009 pukul 17:54 WIB
"Sudah pukul 7.45 nih. Aku bisa terlambat nyampe kantor," pikirku. Aku pacu Mio-ku dengan kecepatan 80 km/jam. Wus... Wus..., akhirnya nyampe perempatan lampu bang-jo Jombor. Kucari dengan ekor mataku si …
Ahad, 3 Mei 2009 pukul 18:11 WIB
Tiga puluh tahun yang lalu, kami pindah dari rumah kakek ke istana pribadi kami. Walaupun istana baru ini masih mengontrak, tapi kami sangat bahagia, karena akhirnya memiliki rumah sendiri. Tidak …
Ahad, 26 April 2009 pukul 17:33 WIB
Kubuka mukena yang setia bersamaku sepanjang malam ini. Kulipat tiga memanjang, lalu kulilitkan ke leher. Dengan begini aku berharap dapat melindungi kuduk dari hembusan angin malam. Angin yang menerobos masuk …