Pelangi » Pernik | Ahad, 20 Oktober 2013 pukul 19:00 WIB
Penulis : Rifki
Segera kututup telepon dari Vivienne. Kumasukkan handphone ke dalam sakuku dan mengambil jaket serta helm. Kupacu pinky menuju rumah Vivienne.
Setelah mengetahui bahwa Vivienne sedang berada di kamar, kulangkahkan kakiku menaki anak tangga menuju kamarnya. Kudapati Vivienne sedang menangis di atas tempat tidurnya.
“Ada apa, Vien?” tanyaku sesaat setelah kududuk di sisinya.
“Cathy, Tha!” jawabnya sambil tersedu.
“Kenapa Cathy?”
“Cathy kecelakaan. Tertabrak mobil dan tidak tertolong,” jawabnya lagi. Lalu tangisnya pecah.
Dalam tangisnya, Vivienne menatapku dengan mata yang basah. Untuk waktu yang lama kami berpelukan tanpa kata-kata.
“Bersabarlah, Vien!” kucoba menghibur kesedihannya.
Kesedihan yang wajar atas sebuah kehilangan, menurutku. Aku bertemu dan bersahabat dengan Vivienne, setelah Cathy hadir dalam kehidupan Vivienne. Mereka begitu dekat. Sangat dekat, Mungkin bisa dibilang bahwa Cathy adalah sahabat terbaik bagi Vivienne.
“Yang kuat yah!” ucapku lagi.
Sambil tetap memeluk Vivienne, kuarahkan pandanganku ke salah satu sisi kamar di mana terdapat beberapa foto berfigura. Ada lima buah foto di sana. Hanya ada satu foto Vivienne bersamaku. Sedang empat lainnya adalah foto Vivienne bersama Cathy. Seekor kucing Anggora berwarna putih bersih.
KotaSantri.com © 2002-2023