HR. At-Tirmidzi : "Pena (takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering, apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan."
|
![]() |
http://jamilazzaini.com |
![]() |
http://facebook.com/jamilazzaini |
![]() |
http://twitter.com/jamilazzaini |
Jum'at, 4 Oktober 2013 pukul 20:20 WIB
Penulis : Jamil Azzaini
Saat ini penggunaan kamera CCTV (closed-circuit television) sedang ngetren. Orang-orang yang berbuat kejahatan akan mudah tertangkap, karena kamera CCTV tersebar di mana-mana. Kamera ini merekam gerak-gerik kita di ruang publik. Hasil rekamannya bisa diputar ulang dan menjadi salah satu barang bukti di pengadilan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya semua perkataan dan perbuatan kita juga terlihat dan terekam dengan sempurna. Siapakah yang melihat dan merekam semua perkataan dan perbuatan kita itu? Pertama, Allah SWT. Dia Maha Melihat, Mahatahu, dan Maha Mendengar.
Allah SWT dapat melihat seekor semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di malam yang gelap gulita. Dia juga tahu setiap daun yang jatuh di muka bumi. Allah SWT juga mendengar apa yang terbersit di dalam pikiran dan hati kita. Dia adalah CCTV yang mahasempurna.
Kedua, Malaikat. Kemanapun kita pergi selalu ditemani oleh dua orang Malaikat, yaitu Raqib dan Atid. Semua kebaikan dan keburukan yang kita lakukan dicatat dan direkam dengan sangat baik oleh kedua malaikat ini.
Mereka yang cerdas akan berusaha membuat malaikat pencatat kebaikan (Raqib) sibuk bekerja. Di sisi lain, orang cerdas akan berusaha dengan sekuat tenaga agar malaikat pencatat keburukan (Atid) santai dan sedikit bekerja. Caranya? Orang cerdas akan menyibukkan diri dengan berbuat kebaikan dan menghindari sekuat tenaga sengaja berbuat keburukan.
Ketiga, anggota tubuh kita. Di akhirat kelak, ada masa dimana mulut kita akan dikunci. Lantas siapa yang bicara menjadi saksi? Anggota tubuh kitalah yang bicara. Kaki akan menjadi saksi dan berkata ke mana saja ia pernah melangkah. Tangan juga akan berbicara apa saja yang pernah dilakukannya.
Kamera CCTV bisa rusak atau rekamannya tidak sempurna. Berbeda dengan tiga pengawas yang disebutkan di atas. Ketiganya melakukan dengan sangat sempurna. Tidak ada yang terlewat, tidak ada yang tidak tercatat dan tidak terekam.
Jadi, waspada dan berhati-hatilah karena tiga pengawas itu selalu menyertai kita di manapun dan kapanpun. Masih berani sengaja berbuat maksiat?
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Jamil Azzaini sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.