Pelangi » Percik | Jum'at, 19 April 2013 pukul 22:00 WIB

Kebaikanmu untuk Siapakah?

Penulis : Widia Aslima

Dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan seseorang berbuat baik kepada orang lain karena alasan tertentu. Ada yang yang karena mereka temannya, saudaranya, atau keluarganya. Ada juga yang berbuat baik hanya karena ingin membalas kebaikan. Jadi kalau orang tidak berbuat baik kepadanya, tidak ada kebaikan yang harus dilakukan.

Ada kalanya kita temukan seseorang yang mengalami kesulitan, lalu ketika minta bantuan pada orang lain yang mungkin cuma sekedar kenal tapi bukan teman baik, ia tidak mendapatkan pertolongan yang dibutuhkannya. Apalagi kalau tidak minta bantuan dan hanya sekedar mendengar, ia mengeluh pada seseorang.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra [17] ayat ke-7, “Jika kamu berbuat baik, (berarti) kebaikan itu untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri."

Jelas dari ayat di atas, kebaikan itu bukan untuk orang lain, tapi kitalah yang memanen hasilnya. Allah tentu sayang kepada hamba yang berbuat baik dan ikhlas karena-Nya, pahala akan mengalir untuk kita. Dampak di dunia, orang juga akan menyayangi kita karena dicap sebagai orang baik, sehingga silaturrahim dan ukhuwah terjalin lebih baik. Ada sebuah kata mutiara yang mencerminkan hal ini, “Berbuat baik kepada orang lain bukan karena mereka baik, tapi karena kitalah yang bersikap demikian.”

Berbuat baik itu luas maknanya. Kecil atau besarnya perbuatan baik yang dilakukan kembali kepada keikhlasan niatnya. Salah satunya dalam sebuah hadits dikatakan, “Senyummu pada saudaramu adalah sedekah.” Termasuk di sini juga berkata baik. Masih ada yang mungkin menganggap siapa yang berani mengasari orang lain ketika ia dirugikan, baik sengaja maupun tidak sengaja, adalah sesuatu yang hebat. Ia merasa dianggap sebagai pemberani. Ada juga yang berkata manis, sopan, dan lembut hanya pada orang tertentu. Wallahu a’lam bishshawab.

Sesungguhnya setiap perbuatan baik atau buruk sekecil apapun akan dibalas Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat Az-Zalzalah [99] ayat 7-8, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya."

* Zarrah = Sebesar biji bayam.

KotaSantri.com © 2002-2024