HR. Ahmad & Al Hakim : "Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya.
"
|
![]() |
http://dik2.multiply.com |
![]() |
andhika.ramdhan |
![]() |
ramadhan_adhi |
![]() |
andhika.ramdhan@gmail.com |
![]() |
andhika.ramdhan@gmail.com |
![]() |
http://twitter.com/AndhikaRamdhan |
Selasa, 13 Desember 2011 pukul 13:00 WIB
Penulis : Dikdik Andhika Ramdhan
"Karena Islam memang bukanlah hanya sebuah agama."
Itulah yang hingga kini masih terngiang di telinga saya, ketika suatu hari mengikuti pengajian.
Memang cukup jelas kiranya Allah SWT membedakan Islam dari yang lainnya, menjadikan Islam sebagai sebuah Dien, bahkan satu-satunya Dien yang paling Ia ridhai (QS. Ali Imran : 19).
Dien memiliki cakupan yang lebih luas, berbeda dengan millah, hanya sebuah bagian daripadanya. Dien ibarat sebuah negara, sedangkan Departemen Dalam Negeri adalah millah-nya.
Karena memang ternyata Islam terlalu sempit jika kita mengartikan hanya sebagai sebuah agama yang mengatur hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya, Islam lebih tepat diartikan sebagai sebuah sistem yang daripadanya mencakup tentang berbagai hal, salah satunya adalah agama.
Namun justru ini yang memang telah membatasi cara pandang kita. Ibarat sebuah bingkai kacamata, cara pandang kita pun telah dibatasi oleh ungkapan bahwa memang Islam tak lebih dari hanya membahas soal ibadah, berbuat baik terhadap sesama, memakmurkan mesjid, dan sebagainya.
Kita terlupa bahwa sebetulnya bukan hanya itu yang ada dalam Islam.
Ketika ada yang mencoba melangkah ke dunia politik, kita memandangnya itu bukan area Islam. Ketika ada yang melaju di dunia ekonomi, kita berujar bahwa itu bukan pula area Islam. Sungguh terlalu sempit cara pandang kita untuk hal ini.
Padahal jika kita kembali menengok ke saat di mana Rasulullah berada, Ia justru berhasil menjadi seorang pemimpin ummat dengan mendirikan sebuah pemerintahan Islam yang Islami, dengan kemakmuran dan kejayaan menghiasi sejarah daripadanya.
Karena memang Islam itu luas, ketika kita bicara tentang ibadah, Islam menghadirkan tentang Fiqih Ibadah, ketika kita bicara tentang pembinaan dakwah, Islam menghadirkan Fiqih Dakwah, ketika kita bicara tentang masalah ekonomi, Islam menghadirkan Fiqih Muamalah, bahkan ketika kita berbicara tentang dunia politik pun Islam hadir dengan Fiqih Siyasah di dalamnya. Subhanallah.
Bukankah itu cukup membuktikan bahwa hidup dalam Islam bukan hanya sesempit yang kita kira?
Semoga Allah mengembalikan kita, membimbing kita untuk memahami kembali makna Islam yang sebenarnya.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Dikdik Andhika Ramdhan sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.