Tazakka : "Perjuangan itu artinya berkorban, berkorban itu artinya terkorban. Janganlah gentar untuk berjuang, demi agama dan bangsa. Inilah jalan kita."
|
http://li4ni.multiply.com |
Sabtu, 20 April 2013 pukul 20:00 WIB
Penulis : Mumtahah Annisa
Hikam : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia. Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan perkataan "ah", dan janganlah kamu membentak mereka. Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra : 23).
Dari Abu Hurairah, dia berkata, telah datang kepada Rasulullah SAW, seorang laki-laki lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?" Beliau menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ayahmu." (HR. Muslim).
Dari isi Hadits terlihat betapa Allah melalui Rasulullah menilai besarnya pengorbanan orangtua kita terutama Ibu. Apa yang sudah ibu berikan kepada anaknya tidak dapat dibandingkan dengan apapun di dunia ini.
Orangtua, terutama ibu harus selalu kita hormati sepanjang hidup kita. Walaupun itu bukan orangtua kita sendiri. Kalau kita menghormati semua orangtua, berarti kita menghormati orangtua kita. Begitu juga bila kita memaki orangtua yang bukan orangtua kandung, maka berarti kita memaki orangtua kita sendiri.
Memuliakan orangtua kita bukan dengan memberinya harta yang berlimpah. Tetapi akhlak yang baik dari anak-anaknya sudah membuat orangtua kita damai dan senang. Harta tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan akhlak yang baik.
Kita sebagai anak harus memohon, berjuang sekuatnya kepada Allah bila orangtua kita belum mendapat hidayah dari Allah. Dan kita harus selalu menerima segala kekurangan orangtua kita dengan lapang dada.
Arsip Lama dari MDT
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Mumtahah Annisa sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.