QS. Al-'Ankabuut : 64 : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."
Alamat Akun
http://yayu.kotasantri.com
Bergabung
24 Maret 2010 pukul 14:45 WIB
Domisili
Nomi - Ishikawa
Pekerjaan
Ibu Rumah tangga
Saya adalah seorang ibu rumah tangga, dikaruniai tiga orang anak yang lahir dan besar di Jepang. Kini menemani suami seorang dosen di salah satu universitas di kota Nomi Jepang.
http://yayujapan.multiply.com
yayu_indriyani@yahoo.com
Tulisan Sri Lainnya
Pentingkah Catatan Keuangan Keluarga?
18 Agustus 2012 pukul 10:15 WIB
Tamago Yaki
15 Juli 2012 pukul 13:00 WIB
Okonomiyaki
13 Mei 2012 pukul 14:00 WIB
Ote-Ote
22 April 2012 pukul 13:00 WIB
Pelangi
Pelangi » Keluarga

Sabtu, 29 September 2012 pukul 12:00 WIB

Boleh Memanjakan Anak?

Penulis : Sri Yayu Indriyani R.

Saya pernah diundang hoikuen (Nursery) untuk menghadiri acara "kondankai", diskusi antara orangtua dan guru di sekolah.

Selepas acara diskusi bersama guru di masing-masing kelas anak, kami dipersilahkan masuk ke ruangan hall. Sebuah seminar digelar dengan pembicara seorang dokter spesialis anak dari rumah sakit negeri terdekat.

Acara dimulai dengan membagian sebuah fotocopyan buku anak berbahasa Jepang, berjudul "Chotto Dake!".

Lembar demi lembar saya baca dan perhatikan baik-baik, sesuai dengan perintah pembicara.

Saya cukup merenung lama, selain harus mencerna tulisan dalam bahasa Jepang, isinya pas banget dengan kondisi 4 tahun yang lalu. Kala itu anak ketiga baru lahir, anak kedua baru berumur 1,5 tahun, dan anak pertama berumur 3 tahun.

"Ibu-Ibu apa yang akan anda lakukan jika mengalami hal yang sama dengan tokoh ibu di buku?" tanya pak dokter.

Semua terdiam.

Berat memang melakukan seperti tokoh seorang ibu yang baru melahirkan dan harus bersabar dalam memenuhi permintaan anak pertamanya yang cari perhatian.

Salah satu tips jitu dari pak dokter agar kita semakin dekat dengan anak, khususnya yang memiliki anak lebih dari dua adalah; Siapkanlah waktu spesial untuk masing-masing anak, berdua saja. Apakah saat hari milad mereka atau hari spesial mereka. Misalnya dengan cara mengajak makan bersama di restoran dan berdua saja. Ataukah mengajak jalan-jalan ke suatu tempat, berdua saja. Kala yang lain iri, jawablah bahwa semua akan mendapat giliran.

Saya pun tak disangka telah diingatkan oleh si-sulung, saat dia ditanya oleh guru Bahasa Jepang. Pelajaran bahasa Jepang untuk saya, tapi sengaja si-sulung saya ajak karena baru dijemput dari sekolah (SD).

"Ookasan to nani o shite hoshii desuka?" (Apa yang ingin dilakukan bersama Ibu?)

"Ookasan to ishyouni asobu shite hoshii desu." (Saya ingin bermain bersama Ibu.)

"Jya, Yayu-san ii desu ne. Kodomo wa ishouni asobitai te." (Bu Yayu, senangnya ya anaknya ingin bermain bersama).

Merenung, terharu, dan si-sulung masih merasa kurang waktu bermain dengan saya.

Malam semakin larut, jam sudah menunjukkan pukul sembilan, tapi ibu-ibu tetap semangat karena bahasan seminar semakin menarik.

Dengan berat sang dokter harus menutup seminar ini. Beliau kemudian memberikan selembar kertas dan permen pada kami.

Selembar kertas berisi kalimat nasehat dan kesimpulan seminar. Sebuah permen sebagai tanda rasa "amaembo" untuk anak.

Kurang lebih jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia seperti ini, "Wahai Ibu, manjakanlah anak-anakmu. Sampai kapan memanjakkan mereka? Minimal sampai habis masa sekolahnya di sekolah dasar. Tapi ingat, memanjakan bukan berarti memberikan semua permintaan anak. Tapi tunjukkanlah bahwa kita sayang pada mereka. Mereka adalah permata hati kita, mereka adalah anugerah terindah buat kita."

Semua peserta yang hadir termasuk para guru "hoikuen" merenungkan kalimat dalam lembaran tersebut. Dan kami pulang dengan rencana-rencana memanjakan anak-anak satu persatu dengan semestinya.

"Amaembo ii wa!"

http://yayujapan.multiply.com

Suka

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Sri Yayu Indriyani R. sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

Arry Rahmawan | Penulis dan Trainer
Subhanallah, akhirnya KotaSantri.com semakin berkembang. Artikelnya bagus dan dapat menambah wawasan kita semua. Maju terus KotaSantri.com... ^^
KotaSantri.com © 2002 - 2023
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.0823 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels