QS. Al-Hujuraat : 13 : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
|
![]() |
vtree_mq@yahoo.com |
Sabtu, 6 Juni 2009 pukul 17:07 WIB
Penulis : Melody Nada Surgawi
1. Selalu berusaha menggunakan 4 Magic Words (Maaf, Tolong, Permisi, Terima Kasih).
2. Selalu kaitkan segala sesuatunya kepada Allah SWT (sebagai penanaman aqidah).
3. Biasakan anak belajar bertanggung jawab sekecil apa pun.
4. Jangan pernah menyalahkan kreativitas anak, karena setiap anak itu unik. Misalnya, “Kok daunnya warnanya biru?”
5. Bantu anak untuk dapat menyelesaikan permasalahannya dengan bahasa positif dan meminimalisir menyelesaikan suatu masalah dengan fisik.
6. Konsisten terhadap keputusan yang telah dibuat bersama.
7. Sebaiknya tidak menggunakan kata “jangan”, karena itu akan membuat mereka lebih penasaran. Misalnya, “Jangan coret-coret tembok." Lebih baik gunakan kata, “Maaf, tidak…” Lalu berikan alasannya atau ajak mereka untuk memberikan idenya. Misalnya, “Kira-kira bagaimana ya kelihatannya, jika temboknya dicoret-coret?”
8. Hargai perasaan anak dan namai perasaannya, seperti kesal, marah, bahagia, dan lain-lain.
9. Berikan pujian jika anak melakukan suatu kebaikan. Boleh sesekali berikan reward. Terkadang kita lupa untuk memberikan pujian kepada mereka ketika mereka melakukan kebaikan kecil, tapi ketika mereka melakukan kesalahan kecil dengan mudahnya kita marah pada mereka.
10. Masukkan selalu kata-kata positif, bukan kata-kata negatif. Misalnya, “Kamu nakal ya…”, karena itu bisa masuk ke dalam konsep diri, sehingga dia akan berpikir bahwa aku anak nakal.
11. Anak senang dengan cerita. So, berikan cerita-cerita yang menanamkan nilai-nilai akhlak mulia.
12. Perkenalkan dia dengan Nabinya dan segala tentang dirinya. Misalnya, “Bu, Aisyah ingin seperti Nabi Muhammad ah, karena Nabi Muhammad kalau mau memakai sandal selalu kaki kanan dulu."
13. Jangan merendahkan mereka, karena itu akan membuat mereka tidak percaya diri. Misalnya, “Gambar apaan tuh?” Ingat! Allah memberikan kepandaian kepada setiap menusia berbeda-beda.
14. Ketika anak sedang kesal/jengkel/marah, sebaiknya beri waktu kepadanya untuk menenangkan diri. Tidak memberi nasehat padanya ketika kita dan dia sedang kesal, karena nasehat itu hanya akan sampai pada batang otaknya saja. Informasi/nasehat akan masuk jika sistem limbic mereka terbuka. Agar sistem limbic itu terbuka, buat mereka senang terlebih dahulu.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Melody Nada Surgawi sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.