QS. Luqman:17 : "Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). "
|
fziah05@ymail.com | |
http://facebook.com/fauziah humaira | |
http://twitter.com/sihaizirah |
Sabtu, 11 Mei 2013 pukul 21:00 WIB
Penulis : Fauziah Humaira
Kadang-kadang kita sering tidak sadar dengan kebiasaan sendiri dan ternyata kebiasaan itu merupakan hal positif yang menyumbangkan manfaat. Siapa yang tidak mau punya kebiasaan yang bermanfaat? Dalam keseharian kita, tidak semua yang kita lakukan itu menyenangkan. Terkadang karena suatu tuntutan atau sesuatu yang harus dilakukan. Semuanya kan baik-baik saja kalau kita menikmatinya. Pagi-pagi harus berangkat kerja naik bus dan begitu seterusnya setiap hari. Membosankan memang, tapi cobalah untuk menikmatinya. Bayangkan saja sedang berada dalam kapal pesiar dengan gelombang ombak putih yang berhamburan dan kain kanvas yang berkibar. “Apakah kapal berubah haluan?” Oppps! Ternyata busnya telah sampai tujuan. Indah kan?
Kata Sigmund Freud, “orang yang bahagia tidak pernah berfantasi, hanya orang-orang yang tidak puaslah yang melakukannya.” Itu dulu, kita hidup di masa sekarang, bukan masa lalu. Para psikolog bilang, lamunan (fantasi) hal yang normal untuk otak yang aktif, tapi hati-hati jangan berlebihan.
Lamunan (vivification) memberikan warna tersendiri dalam kehidupan kita. Membuat hidup jadi lebih menarik, pikiran dan hati yang sempit jadi lebih luas membentang. Beberapa manfaat lamunan adalah :
1. Membuat hidup lebih kreatif dan orisinil. Pola pikir ilmuwan, seniman, dan penulis kreatif cenderung banyak menuruti fantasi dan terlibat dalam eksplorasi mental yang menarik tentang berbagai keanehan dan hal-hal asing yang muncul dalam pikiran.
2. Menelaah masa lalu untuk pelajari masa depan. Masa lalu jadi pelajaran dan masa depan penuh harapan.
3. Membantu mengembangkan pikiran. “Seandainya saja aku …” salah satu cara mendeteksi kekuatan yang tidak tampak, yaitu ambisi. Ambisi yang berguna dijadikan target. Bermimpilah untuk menggapai bintang. Mimpi tak dipungut biaya. Mari bermimpi!
4. Menenangkan dan menentramkan. Jika mengaku muslim, ketahuilah merenungi apa yang dilakukan hari ini (introspeksi diri) dan berdo'a sebelum tidur merupakan meditasi dalam konteks psikologi.
5. Membantu mengatasi kesepian.
6. Memperkuat diri saat masa sulit.
Jangan sampai imajinasi kita terbunuh hanya karena program televisi dengan tatapan hampa. Meditasi yang cukup dan fantasi yang menyenangkan. Manfaatkan imajinasi agar hidup lebih berarti, karena itu anugerah dari Ilahi.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Fauziah Humaira sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.