QS. Al-Hujuraat : 13 : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
|
Selasa, 27 Agustus 2013 pukul 20:00 WIB
Penulis : Muhammad Nahar
Alkisah, seorang pemuda menemui seorang ustadz yang dikenal cukup bijak dalam memutuskan perkara. Ia berkata, “Pak ustadz, saya sudah tidak lagi mencintai istri saya. Rasa cinta itu sudah tidak ada lagi.”
Sang ustadz berkata, “Cintailah istrimu.”
Sang pemuda berkata lagi, “Pak ustadz, rasa cinta itu sudah tidak ada.”
Sang ustadz berkata lagi, “Cintailah istrimu.”
Sang pemuda berkata lagi, mulai kehilangan kesabaran, “Pak ustadz, rasa cinta itu sudah tidak ada.”
Sang ustadz lantas berkata, “Tidak masalah apakah rasa cinta itu masih ada atau tidak, cintailah istrimu. Nak, sesungguhnya cinta itu hakikatnya memberi, bukan menerima. Dengan mencintai, maka rasa cinta itu cepat atau lambat akan tumbuh kembali. Jangan hanya menjadikan cinta itu sebagai perasaan yang menuntut untuk dipuaskan, tetapi jadikanlah cinta itu sebagai kekuatan untuk memberi dan memahami.”
Sang pemuda menganggukkan kepala, mengerti apa yang dikatakan sang ustadz.
***
Cinta tanpa seni mencintai bagai kapal rapuh yang penuh kebocoran berlayar di lautan, setiap saat bisa kandas atau tenggelam. Cinta dengan seni mencintai bagai Bahtera Nabi Nuh yang tidak akan pernah tenggelam walaupun badai dahsyat menggulung lautan yang sedang dilayari.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Muhammad Nahar sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.