Pelangi » Bingkai | Kamis, 10 Oktober 2013 pukul 20:20 WIB

Ketika Aku Merasa Sendiri

Penulis : Rifatul Farida

Begitu saja terjadi dan terjalani. Sekarang, aku di sini. Menyusun konsep itu sendiri, meloncatkan pikiran-pikiran dengan sangat cepat, dan memaksa kemandirian bergumul dengan kemanjaan. Apakah benar aku ditakdirkan untuk memanjakan? Sementara aku sangat ingin dimanjakan. Apakah, ya, aku ditakdirkan untuk lebih banyak mengerti? Sementara kebutuhan untuk dimengerti pun tak dapat dipungkiri

Aku di sini, menjadi tolak ukur sekumpulan wanita berjuluk ‘akhwat’. Menjadi ‘charger’ ruhiyah yang harus selalu ada dan siap kapanpun dibutuhkan. Dan pertanyaan terpentingpun mengiang jelas di gendang telinga. Sanggupkah? Sanggupkah paripurnakan amanah ini dengan hasil terbaik seperti yang diinginkanNya? Terlebih, sanggupkah mempertanggungjawabkan kelak di hadapanNya? Dan sungguh, aku kini merasa begitu bimbang.

Aku tetap di sini, merasa sendiri di tengah meriahnya canda tawa kebaikan. Ada yang sangat ingin kubagi, ada yang ingin kuceritakan, kuajak diskusi, dan kumintai pendapat, tapi tidak pada mereka. Karena ada sekat yang tak bisa kulanggar, di atas amanah yang harus dijalani.

Duhai Rabbi, belum pernah sebelumnya aku merasa begitu tak berguna, tertinggal, dan bimbang seperti ini. Belum pernah sebelumnya aku merasa sendiri, di antara limpahan perhatian dan kasih sayang.

Ampuni dosaku, mohon besertaku selalu.

KotaSantri.com © 2002-2024