Ibn. Athaillah : "Di antara tanda keberhasilan pada akhir perjuangan adalah berserah diri kepada Allah sejak permulaan "
|
![]() |
http://rifarida.multiply.com |
![]() |
rifatulfarida@ymail.com |
![]() |
rifatulfarida@ymail.com |
![]() |
rifatulfarida@ymail.com |
Kamis, 23 Mei 2013 pukul 20:00 WIB
Penulis : Rifatul Farida
Di pucuk dedaunan yang lain, ketika bertengger butiran bening dalam tenang, sisa hujan semalam yang basahi bumiku tercinta, surat Maryam menceritakan tentang surga. Aku, ingin pergi ke tempat indah itu. Yang tak ada perkataan sia-sia lagi dusta. Bilakah masa itu terjadi?
Ketika semua amal diperhitungkan, semua catatan dibacakan, semua peristiwa dibuka. Dan aku melenggang ceria bersama Khadijah, Fatimah, dan Aisyah mengekor sang Nabi SAW. Bertemu Maryam, mendengar langsung ia menguntaikan kisahnya sendiri sebagai seorang ibu, tanpa hadirnya belahan jiwa.
Pantaskah? Jika menyadari bahwa sosok ini hanya wanita bumi yang hidup di akhir zaman. Jauh bandingannya dari keagungan Khadijah, dari ketaatan Fatimah, dari keshalihahan Aisyah. Terlampau jauh.
Berlebihankah kiranya? Jika aku mendamba bersama mereka. Tak sadar dirikah namanya? Jika aku berharap bersama mereka.
Allah, sungguh, diukur dari jarak berapapun, dilihat dari sudut manapun, tak kan pernah mampu aku menyamai mereka.
Lewat letupan kekaguman ini, yang tak dapat kusembunyikan tiap kali mengingati mulianya mereka, telah hadir kuncup-kuncup cinta, semerbakkan wewangian rindu di sepunuh hati. Karena pada kenyataanya yang terjadi, hanya pada sampai ini aku telusuri jejak indah mereka. Hanya pada sampai kekaguman, tanpa pernah bisa seperti mereka. Dan memang tak kan pernah bisa menjadi seperti mereka.
Maka, Allah, dengan buncahan rasa malu, kusandarkan harapan ini pada sabda Nabi SAW, bahwa kelak di akhirat, seseorang akan bersama orang yang dicintainya. Berbisik lirih dalam ketertundukan, kukatakan; "Aku ingin bersama mereka atas rasa cinta. Rasa yang tak kan pernah bisa dimanipulasi."
Allah, cintakanlah aku pada orang-orang yang mencintaiMu. Cintakanlah aku atas rasa cinta kepadaMu.
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Rifatul Farida sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.