HR. Muslim : "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada sosokmu dan hartamu, tetapi Dia akan melihat kepada hatimu dan amalanmu."
Alamat Akun
http://tata_eny.kotasantri.com
Bergabung
13 Februari 2009 pukul 13:00 WIB
Domisili
Jakarta Pusat - DKI Jakarta
Pekerjaan
Karyawan
Tulisan Viny Lainnya
Cahaya Penantian
10 Juni 2009 pukul 20:31 WIB
Pelangi
Pelangi » Bingkai

Kamis, 23 April 2009 pukul 18:15 WIB

Tahajjudku

Penulis : Viny

Malam ini alarmku berbunyi, tapi mataku seperti ada sesuatu yang menindih, berat sekali untuk membukanya. Dan tak tahu kenapa pagi ini terasa dingin sekali, kutarik bad cover pink kesayanganku sampai leher untuk menghilangkan dingin yang menusuk itu. Sepertinya baru saja satu menit yang lalu alarmku berbunyi, ternyata sudah berbunyi lagi. Kubiarkan sebentar bunyi itu yang akhirnya dengan berat aku tekan tombol turn off. It's time to wake up pikirku, aku harus menjalankan shalat malamku karena ini sangat berguna untuk membuatku lebih tenang.

Dengan mata yang masih agak berat, kunyalakan lampu kamar dan matikan lampu tidurku. Aku bergegas ke kamar mandi dan menyalakan keran untuk berwudhu, aku lafalkan niat berwudhu dan mulai membasuh telapak tangan. Ketika air wudhu yang segar itu membasuh wajahku, aku rasakan semua rasa kantukku hilang bersama aliran air yang mengucur ke bawah. Setelah selesai wudhu, aku kembali ke kamar, kugelar sajadah dan kukenakan mukena pinkku.

Kulafalkan niat shalat tahajjud dua rakaat karena Allah SWT, saat berniat itu aku merasa tenang sekali, aku merasa semuanya menjadi ringan seperti semua beban terbang ke langit terbawa udara dinginnya pagi. Kenikmatan inilah yang selalu aku cari di saat aku menghadapNya. Memang benar, Allah tak pernah berharap umat Nya untuk bersujud padaNya, karena umatNya tak bersujud pun tak akan mengurangi kekuasaanNya. Tapi aku selaku umatNya lah yang membutuhkan semua ini, aku membutuhkanNya sebagai tempat mengadu, aku membutuhkanNya sebagai tempat meminta, aku membutuhkanNya untuk meringankan semua bebanku. Selesai shalat dua rakat, aku lanjutkan lagi untuk dua rakaat berikutnya.

Setelah selesai empat rakaat tahajjudku, aku beristighfar, aku memohon ampunanNya. Kulafalkan dzikir dengan diawali subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, dan la ilaha illallah diakhiri dengan melafalkan Ya Allah sebanyak 33x. Aku mebiasakan mengakhiri dzikir dengan memanggil namaNya sebanyak 33x. Dengan memanggil namaMu ini, diharapkan do'a yang akan aku panjatkan menjadi lebih didengar (wallahu a'lam).

Selesai berdzikir, kutengadahkan tanganku, aku mulai meminta padaMu dengan segala permintaanku yang berjubel. Aku meminta seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu dari orangtuanya. Tanpa terasa, air mataku mengalir saat itu, benar-benar seperti anak kecil yang menangis karena meminta sesuatu kepada orangtuanya.

Kita memang tak pernah melakukan sesuatu untukNya tanpa pamrih, atau mungkin tepatnya diriku. Aku terbangun di malam hari, tapi ujungnya aku juga yang meminta banyak padaNya, mungkin pengorbananku untuk bangun malam tidak sebanding dengan permintaanku padaNya yang banyak itu. Tapi aku masih saja berharap Allah mau mengabulkan semua do'aku walau masih banyak dosaku padaNya yang dengan sengaja atau pun tidak sengaja pernah kulakukan.

Benhil, 11 Dec 2006

Suka

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Viny sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

Eka | Karyawan
Salam kenal untuk semua yang ada di KotaSantri.com. Saya baru ikut program ini, tempat ini memang tempat yang paling tepat untuk membekali pengetahuan dengan agama. Pokoknya okelah, tempat mengisi kekosongan disaat kesepian.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.1019 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels