HR. At-Tirmidzi : "Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan tersebut, ia telah mengambil bagian yang banyak."
Hati-hati dg Oknum Lelaki Message/Chat facebook berisi: "Salam ukhuwah ukhti" (Padahal bahasa arab tidak mengerti),
Jam 3 Pagi Kirim:"Sudah Shalat Tahajud? tahaujjud ya..." (padahal dia mau Nonton Bola).
Lelaki ini aslinya ahli pacaran,
namun menyamar dengan "casing" Ikhwan,
dengan otak berisi "Software" bajakan
yang berisi "Salam ukhuwah ukhti" "Sudah Shalat Tahajud"
"Met Milad Ukhti, semoga panjang umur"
SMS dan Message itu keluar dari lelaki dengan terpaksa mengganti casingnya dari jeans ketat dan kaus oblong menjadi
baju koko, Celana Bahan ada yang ngatung juga, memelihara janggut dan bisa jadi
ikut2an masuk ke pengajian atau ke masjid duduk di belakang (biar deketan)
dengan sering nengok ke belakang mata jelalatan mencari incaran.
Lelaki dengan casing begitu sangat nyaman sentosa beraksi di dunia maya, cukup dengan pasang foto sok alim, meniru-niru gaya bahasa arab
menjadi modal merayu akhwat (yang kurang iman dan labil)
Kesimpulan,
Bila berkenalan dengan siapapun, jangan langsung tertipu dengan foto/penampilan dan gaya tulisan, jangan langsung memberi nomor HP
hanya karena terpana message dengan konten bahasa ke-arab-araban.
Intinya: jangan terburu-buru Percaya,Jangan melayani Bercanda,
Kalau ingin membuktikan ke-asli-an sholeh atau tidak,
cuma dengan cara:
1. diskusilah yang lama/mendetail tentang soal tauhid (keesaan Allah), hati-hati bila jawabannya ngaco dan nyeleneh.anda gunakan perangkap
2. dgn berdiskusi yang lama/detail maka sepandai-pandai tupai meloncat akhirnya jatuh juga. Bila lelaki penyamar ini pandai berdusta suatu ketika ada kata yang membuatnya ketahuan berdusta
3. (paling penting) menyaksikannya (dengan mata kepala n mata hati) apakah dia rutin pergi ke masjid (terutama shalat shubuh dan Isya Berjamaah ditambah rajin ke pengajian di masjid)
kalau cuma sekali-sekali bin jarang ke masjid, maka diragukan kesholihan dan keimanannya. ini bukan kata saya,
ini ada Rujukannya:
AlQuran
QS 9:18
dan hadits nabi
“Apabila Kamu sekalian melihat seseorang rajin masuk masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar benar beriman”
Slamet Joni Raharjo
sip sip sip .. ,, bagus juga .. tapi itu berlaku juga untuk akhwa sang penyamar ) ........... jadi kesimpulanya kita memang harus berhati hati
... dan " HATI - HATI dalam Menjaga HATI " ....
Mundzakir
betul...betull....betull....begitu pula sebaliknya...."gangguan dinihari emang gak perlu dibalesi" ambil nasihat2 baiknya tp tak perlu dibalesi...sekali dibalesi malah menjadi-jadi