Dalam sebuah hadits yang panjang, Rasulullah Saw. pernah ditanya oleh seorang lelaki—yang sesungguhnya adalah Malaikat Jibril—tentang islam, iman, ihsan, dan kiamat. Ketika ditanya tentang ihsan, Rasulullah Saw. menjawab:
“Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun, jika engkau tidak dapat (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat engkau.” (HR. Muslim)
Puncak kebaikan atau ihsan adalah kesadaran seseorang di dalam beribadah kepada Allah Swt. seolah-olah melihat-Nya, namun jika tidak mampu melakukan demikian maka ia mempunyai kesadaran yang bersumber dari keyakinannya bahwa Allah Swt. senantiasa melihat dirinya. Seseorang bisa mencapai tahapan ihsan yang semacam ini apabila keislaman dan keimanannya telah benar-benar kuat berada dalam jiwanya. Sudah barang tentu, setiap orang beriman harus berupaya untuk mencapai maqam ihsan dalam beribadah kepada Allah Swt.
Saudaraku di KotaSantri rahimakumullah, bisakah kita mencapai puncak kebaikan yang bernama ihsan? Mari kita terus-menerus memperbaiki dan memacu diri.