HR. At-Tirmidzi : "Pena (takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering, apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan."
|
![]() |
robby.yusuf@gmail.com |
![]() |
http://facebook.com/yusuf1710 |
![]() |
http://twitter.com/pratama1710 |
Oleh Robby Yusuf Pratama
Memilikimu akan membuatku merasa tertantang untuk semaksimal mungkin bertanggung jawab dalam mendidikmu. Memang yang kuharap adalah memiliki isteri yang sempurna. Tapi kusadari bahwa diriku pun tidaklah sempurna. Kuharap kita bisa saling mengingatkan, tentunya dengan cara yang baik. Kitapun harus mau mengakui kesalahan diri masing-masing dan mau menerima nasihat. Jangan malu atau gengsi untuk memohon maaf. Kita harus terus belajar, agar menjadi seorang yang profesional dengan jabatannya masing-masing, suami dan istri. Bahkan kita pun perlu belajar menjadi orang tua, jauh sebelum kita memiliki "cahaya mata". Kita harus menjadi pasangan yang memiliki visi yang jelas, tertulis, dibaca setiap hari, agar visi itu terekam dengan baik di ingatan kita sehingga arah kita melangkah akan jelas pula. Kita harus kompak. Saling memahami perbedaan di antara kita, terutama masalah prinsip. Kita harus menyadari bahwa di dalam pernikahan ada proses penyatuan 2 insan yang berbeda latar belakang, berbeda pengetahuan, berbeda kebiasaan. Tapi dari perbedaan-perbedaan itulah rumah tangga kita akan semakin "kaya", jika kita saling mengisi, saling berbagi, saling memahami.
Bagikan | Tweet |
|
--- 1 Komentar ---