Ali Bin Abi Thalib : "Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusan sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan kejahatan, dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya akan kehormatan dirinya."
Alamat Akun
http://rey.kotasantri.com
Bergabung
24 Juni 2010 pukul 20:21 WIB
Domisili
mojokerto - jawa timur
Pekerjaan
tukang bersih bersih makanan
gak jelas
http://www.lailysyuhadak.blogspot.com
mabrur_46@yahoo.com
mabrur_46@yahoo.com
mabrur_46@yahoo.com
mabrur_46@yahoo.com
Catatan Reihana Lainnya
ikhlas itu susah
25 Agustus 2010 pukul 11:46 WIB
Catatan
Selasa, 31 Agustus 2010 pukul 11:19 WIB
nostalgia sohib lama

Oleh reihana

Sabtu, 14 Agustus 2010 14:43
Barusan kelar baca tulisan dari salah satu rekan ikhwan tentang perjalanannya waktu masuk kepanitiaan inti salah satu kegiatan JMMI.
215 halaman selesai dalam waktu 6,5 jam?
Cukup ampuh membuat mata ini linu,
Tapi ku acungkan 4 jempolku untuk sang penulis,
Selain mantan sohib dekat, gaya nulis nich orang mirip-mirip gayaku (hubungannya? Ya ngerasa akrab aja ma tiap kata yang dia tulis).
Tulisannya ngalir banget jadi enak bacanya.
Bujug buneng!
Ulah usilku yang tak sengaja jadi salah satu bahan tulisannya,
Emang salah apa aku sob?
Kamu sendiri juga lupa kan gak bilang-bilang kalo tuh pintu mobil kagak boleh dikunci dalam,
Sebagai orang yang mawas dan ndeso harap maklum jika safety jadi prioritas utamaku,
Apalagi yang nyetir kagak punya sertifikat “dapat dipercaya”,
Begitu sampai tujuan,
Dengan tampang tak bersalah kucoba buka tuh pintu,
Loh kok “mendelep”?
Baru dah kamu bilang kalo tuh pintu kagak boleh dikunci.
Malemnya kamu ketawain ulahku lewat sms yang kamu kirim.
Rasanya maluuuuuuu banget!
Untungnya kita dah sohiban dari semester 2 (inget gak, kamu selalu duduk sebelahku di bangku TPB kalkulus 2 dan fisdas 2, anteng ngamatin dosen killer yang bikin kita ngikik ngeliat perangai anehnya).

Abis baca nich tulisan,
Mendadak ada film kenangan persahabatan masa lalu kita diputer kembali.
Gak nyangka sob kalo masa tua kita di ITS berakhir begini.
Inget gak kita pernah saingan bagus-bagusan IPK?
Pada kenyataannya kita berdua gak nyandang predikat 20 besar di jurusan masing-masing.
Kenapa mesti kita yang bersaing?
Emang mau saingan ma arif?
Sohib kita yang yang selalu masuk jajaran mahasiswa ber-IPK presticious di jurusanmu,
Tau gak?
Dia pernah melongo waktu aku ngajak dia liat transkripku di http://www.akademik.its.ac.id
Bagi dia, tampang sepertiku pasti pinter banget,
Apalagi SMAku 1 peringkat di atas SMAnya, kebetulan kita sekolah di kota yang sama, moker tercinta.

Kamu pun pernah terheran-heran,
Melihat semangat dakwahku di jurusan,
Kamu kira aku aktivis tulen yang udah kenal kosa kata dakwah sejak di bangku sekolah.
Ternyata.
Aku baru bergabung dengan barisan perjuangan kalian sejak resmi jadi mahasiswa ITS.
Gak nyangka,
Ternyata tampangku menipu banget ya hwakakak!

Yup, setelah periode TPB 2 berakhir,
berakhir pula cerita persohiban gak penting kita.
Eh, gak nyangka ketemu kamu lagi di PEMIRA.
Kamu mendaftarkan diri menjadi senator kampus, posisi yang kuimpikan sejak dulu.
Aku jadi panitianya.
Inget gak?
Kamu pernah maksa aku nyimpen fotomu yang kelebihan,
Tapi aku tolak,
Kamu malah maksa.
Akhirnya,
Tuh foto jadi pajangan di jendela sekret KPU.
Setelah masa-masa itu?
No more communication.

Ternyata Allah sempat membuat kita berinteraksi kembali,
Saat aku masuk ke dalam jajaran AHWA 20.
Sebuah posisi yang tidak aku kenal dan pahami sama sekali.
Posisi yang akhirnya menjebakku ke dalam dunia dakwah nan rumit ini.
Namamu sempat dimasukkan ke dalam salah satu calon partner dakwahku.
Kaget?
Bangeeet!
Lebih dahsyatnya lagi kamu bukan hanya calon, tapi satu-satunya calon.
Sempat terbersit dalam pikiranku untuk mundur dari posisi dakwah ini jika memang benar-benar kamu yang akan jadi partnerku nanti (kenapa? Kau pasti faham maksudku).
Namun,
Allah memberi solusi dengan cara lain,
Sebelum aku memploklamirkan pikiran ini ke PH,
Kau mencuri start dengan mengajakku menjadi tim sukses penggagalan keputusan PH.
Ketika aku mendengar bahwa suksesi kita sukses beneran.
Dalam hati ku ucapkan kalimat syukur, Alhamdulillah.
Ngguilani yo, jeh!

Persahabatan ini, persahabatan yang unik.
Banyak onak duri kita lewati.
Aku berjalan di jalanku,
Dan kamu di jalurmu,
Kita menggapai cita masing-masing,
Semoga Allah menggariskan jalan kita tetap di jalur dakwah nan indah ini,
Amin.

Bagikan

--- 6 Komentar ---

Fariz Aziz | Mahasiswa
Alhamdulillah KotaSantri.com masih ada. Udah 2 tahun nich gak browsing web ini.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 8.5328 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels