HR. Ad-Dailami : "Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi aib orang lain."
|
![]() |
http://perempatansenja.blogspot.com |
![]() |
eljaielya@gmail.com |
![]() |
http://twitter.com/eljaielya1 |
Oleh ielya Himma Azzahra
Pertemuan itu memang pernah terucap dalam do'a sebelum tidurku sesekali . .
Saat senja tak lagi berteman dg nila para awan menggunjingkannya angin tersenyum di tempatnya embun berkata bijak pada daun "mereka hanya penasaran dg rindu"
Siang itu sileutmu tertangkap cepat oleh korneaku terlalu cepat Dan ku tak sempat menikmatinya setelah detik tak terhitung itu ajaib tulang leherku kaku . .
Seekor Burung kecil jail membawa terbang kabar itu membuat Matahari mempertanyakan "sudah rindukah Kau pada senja? Kalau sudah Kau bisa tinggalkan aku!!"
Selama 15 menit sialan itu aku diam bak gadis 17 tahun salah tingkah sebab sang gebatan yg dirasa Memperhatikannya setelahnya lewat barulah iblis itu datang menyumpahiku "kenapa Kau tak mencuri satupun senyumannya? Kalau saja Kau melihatnya dia tadi seperti pedagang sedang cuci gudang murah banget senyumnya Dan aku tak pernah melihat ada secret admirer sekonyol kamu" iblis sialan itupun pergi dg bersenandung
Dan aku Sama sekali tak menyesalinya sebab aku masih punya satu do'a lagi yg sering aku selipkan dalam pembicaraanku dg fajar . .
Aku hanya tinggal menunggu tanggal mainnya
Kelabu tersenyum memandang senja yg bersandar malas pada langit "makhluk jenis apa yg mengatakan padamu kalau rindu itu indah?"
saat senja Dan nila mencukupkan rindu mereka saat itu juga aku Dan dia memutuskan untuk membicarakannya secara dewasa
Siapa yg bisa jamin hari itu ngga akan terjadi?? Sama persis hari ini saat TUHAN dg sangat baiknya memberikan kado yg kesekian pada ku "potongan puzzle" yg aku pinta.
Bagikan | Tweet |
|
--- 2 Komentar ---