Bilik » Pena | Jum'at, 2 Agustus 2013 pukul 22:00 WIB

Komitmen sebagai Pembelajar

Penulis : Arry Rahmawan

Hari ini sewaktu membereskan ruang kerja, tanpa sengaja saya menemukan sebuah buku tulis lusuh yang berisi catatan-catatan yang saya buat sewaktu mengikuti berbagai macam kelas, seminar, training, atau workshop. Buku tersebut saya miliki sewaktu SMP. Ternyata waktu itu saya pernah menulis suatu kalimat, “Seorang pembelajar sejati adalah mereka yang tidak hanya menjadi pintar untuk dirinya, namun juga mencerdaskan insan di sekitarnya. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”

Kalimat itu saya tulis sewaktu SMP. Saya juga tidak tahu terinspirasi dari mana kalimat tersebut. Namun, kalimat itu seperti membawa saya pada spirit yang saya rasa belum tentu dimiliki oleh setiap pembelajar. Biasanya, pembelajar mencoba mengejar pemahaman akan sesuatu, yang jika dirinya paham, selesai. Bagi saya, seorang pembelajar memiliki tugas lebih dari itu, yaitu menuliskan apa yang dia pahami, membaginya kepada orang lain, dan menginspirasi orang untuk melakukan hal yang sama.

Ketika saya mengingat kembali pada awal 2012, saya berkomitmen untuk menuliskan apapun yang saya tahu. Karena saya yakin, apa yang saya tahu ini pasti akan diperlukan oleh orang banyak (atau setidaknya ada satu-dua orang), yang akhirnya membuat saya berkomitmen sebagai seorang pembelajar: setiap hari saya harus mencatat, lalu berbagi catatan itu.

Hasilnya? Bisa Anda lihat, salah satunya adalah blog saya. Blog saya adalah kumpulan tulisan dari berbagai materi seminar, atau bahkan juga catatan-catatan saya tentang hikmah yang bisa diambil dari kehidupan yang sangat kaya dalam pelajaran.

Awalnya, saya merasa tidak yakin untuk menulis. Siapa yang akan membacanya? Namun, ternyata saya semakin yakin dan percaya diri setelah satu atau dua tulisan saya mendapatkan apresiasi. Bahkan, saya dinobatkan menerima penghargaan dari PPSDMS Nurul Fikri, Pena Emas Award 2012. Sebuah penghargaan yang terus menggenjot saya untuk konsisten dalam menulis.

Sungguh, kebahagiaan menulis bukan hanya dapat membuat kita menjadi lebih paham terhadap apa yang kita ketahui. Kebahagiaan dalam menulis juga datang saat tulisan-tulisan kita (yang seringkali kita anggap tidak memiliki dampak dan iseng), ternyata mampu menginspirasi dan mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Apalagi saat ini sudah era social media, dalam hitungan menit bahkan detik, kerabat kita akan dengan sukarela menyebarkan tulisan saya jika memang bagus melalui akun social media mereka masing-masing. Ilmu yang bermanfaat pun lebih mudah menyebar.

Bahagia, buat saya sederhana. Bahagia adalah ketika saya dibebaskan untuk bisa belajar, menyerap ilmu, mencatatnya, dan menyebarkan catatan itu. Ketika saya sedang dalam perasaan jenuh, gundah, susah, senang, bahagia, saya menulis. Bahkan, alhamdulillah sejak rutin menulis dari awal 2012, saya jarang sakit. Bagi seorang pembelajar, menulis bukan lagi masalah kewajiban, apalagi hobi. Menulis adalah tentang gaya hidup seorang pembelajar.

Siapkah Anda menjadi seorang pembelajar sejati? Apalagi yang Anda tunggu? Tuliskan ilmu Anda, sebarkan catatan Anda, dan buat inspirasi untuk membuat kehidupan ini menjadi lebih baik dan positif.

KotaSantri.com © 2002-2023