Ust. Aam Amiruddin : "Sesungguhnya sepercik kejujuran lebih berharga dari sebongkah cinta. Apa arti sebongkah cinta kalau dibangun di atas kebohongan? Pasti rapuh bukan? Betapa indahnya apabila kejujuran dan cinta ada pada diri seseorang. Beruntunglah Anda yang memiliki kejujuran dan ketulusan cinta."
Alamat Akun
http://kama.kotasantri.com
Bergabung
21 Juli 2010 pukul 00:30 WIB
Domisili
Makassar - Sulawesi Selatan
Pekerjaan
Mahasiswa
Org ini memiliki kbiasaan aneh, kalau Pusing paling suka ditarik2/mengikat rambutnya, muncul didunia ini dg tujuan, kembali kepada Siapa yg membawanya kdunia ini dg amanah yg telah ia pikul, yg pertama kalinya bertemu dgnnya mungkin akan bertanya2 "apakah orang ini mampu mengangkat kepalanya dan mampu berbicara tau tdk ya?"
Tulisan Kamaruddin Lainnya
Sahabat Seorang Mukmin
19 Oktober 2010 pukul 17:30 WIB
Mimpi Itu Mendorongku untuk Bertaubat
28 September 2010 pukul 20:25 WIB
Bilik
Bilik » Mualaf

Kamis, 6 Januari 2011 pukul 22:55 WIB

Miss Amina Mosler : Yakin bahwa Islam adalah Agama yang Benar

Penulis : Kamaruddin

Saya mendengar anak saya menangis dengan air mata bercucuran mengatakan. "Ibu! Saya tidak mau tetap sebagai orang Kristen sesudah ini. Saya ingin menjadi orang Islam. Ibu juga, ya Bu, harus bersama saya masuk agama yang baru ini."

Kejadian itu adalah pada tahun 1928. Waktu itulah untuk pertama kalinya saya merasa perlu mempelajari Islam. Lewat beberapa tahun, sebelum saya menemui Imam Mesjid Berlin yang menjelaskan kepada saya tentang agama ini, saya selalu meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar dan saya setujui.

Iman kepada Trinitas yang diajarkan oleh agama Kristen adalah suatu hal yang mustahil bagi saya. Akhirnya pada waktu saya menginjak usia 20 tahun, dan sesudah saya mempelajari Islam, saya berpendapat untuk tidak mengakui, tidak menganggap suci dan tidak mengakui kekuasaan Paus yang tinggi, baptis, dan lain-lain kepercayaan, jadilah saya seorang Muslimat.

Semua leluhur saya adalah orang-orang yang taat beragama. Saya sendiri tumbuh dalam masyarakat. Karena itu saya membiasakan diri untuk melihat hidup ini dari sudut pandangan keagamaan, dan hal itu mengharuskan saya memeluk salah satu agama. Maka adalah nasib saya yang baik serta menyenangkan bahwa saya mengambil keputusan untuk memeluk agama Islam.

Sekarang saya merasa sangat berbahagia, dalam keadaan sudah menjadi nenek, karena saya dapat membanggakan bahwa cucu saya telah melahirkan seorang bayi Muslim. Dan Allah SWT memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.

Sumber : "Mengapa Kami Memilih Islam", Rabithah Alam Islamy Mekah. Dialihbahasakan oleh Bachtiar Affandie, PT. Alma'arif, Bandung.

Suka
bambang menyukai tulisan ini.

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Kamaruddin sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.

M. Hilmy | Wiraswasta
Insya Allah... Isinya ringan seperti kapas, berbobot seperti baja, dan dalam seperti samudera.
KotaSantri.com © 2002 - 2024
Iklan  •  Jejaring  •  Kontak  •  Kru  •  Penulis  •  Profil  •  Sangkalan  •  Santri Peduli  •  Testimoni

Pemuatan Halaman dalam 0.8839 Detik

Tampilan Terbaik dengan Menggunakan Mozilla Firefox Versi 3.0.5 dan Resolusi 1024 x 768 Pixels