HR. Ibnu Majah dan Abi Ad-Dunya : "Secerdik-cerdik manusia ialah orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling gigih membuat persiapan dalam menghadapi kematian itu."
|
http://www.sofyanarif.web.id/ | |
emsofyan.arif@gmail.com | |
vyan_arief@yahoo.co.id | |
sofyan.arif45 | |
http://facebook.com/soefyanarif | |
http://twitter.com/sofyan_arif |
Jum'at, 9 November 2012 pukul 13:00 WIB
Penulis : Muhammad Sofyan Arif
Aku dan jiwaku pergi menyusuri gunung yang terjal
Aku dan jiwaku pergi ke lautan lepas
Aku dan jiwaku pergi menelusuri dasarnya samudera
Kemudian aku berharap menjadi aku
Tapi tak lama setelah itu
Tuhan menegurku
Hai jiwamu yang bukan jiwamu
Kenali dulu dirimu
Aku kemudian terdiam dalam malam tak bercahaya
Jiwaku serasa compang-camping dalam kesendirian
Aku terasa diperbudak nafsu
Terjerat kemewahan duniawi
Tuhan
Untuk-Mu hembusan nafas ini
Jauhkan aku dari perangkap yang menyenangkan
Jauhkan aku dari perangkap yang menyesatkan
Jauhkan aku dari aku yang bukan aku
Tuhan
Sekarang biarkan aku pergi
Tapi ku berjanji akan datang kembali
Menjemput panggilan-Mu
Ketika aku telah menjadi aku
Dan nafas ini hanya bertasbih pada-Mu
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Muhammad Sofyan Arif sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.