HR. At-Tirmidzi : "Pena (takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering, apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan."
|
Rabu, 15 Desember 2010 pukul 20:45 WIB
Penulis : Adi Rahman Nur Ibnu
Untuk apa ku bersandar pada tembok yang rapuh
Untuk apa ku bergantung pada akar yang lemah
Untuk apa kuajak bergerak kau yang hanya ingin diam
Untuk apa kupanggil engkau yang tak mau mendengarkan
Untuk apa mengajak berlari kau yang sakit kakinya
Namun kalau bersedia, akan kupapah langkahmu
Aku bukan dokter, tapi tolong perlihatkan lukamu
Bukan aku yang akan menyembuhkannya
namun kehendakNya dan keyakinanmu sendiri yang akan menyembuhkan lukamu
Aku akan memapahmu dan bilang,
"Tenanglah, kakimu akan segera sembuh."
Untuk apa aku bersandar pada hati yang rapuh
Tapi kalau engkau membolehkan,
akan kuberitahu,
obat hati tidak ada di luar sana
obat hati ada di dalam hati setiap manusia sendiri
obat hati bukan berada dalam hasrat untuk menguatkannya
obat hati ada dalam kerendahan hati dan keyakinan pada keputusanNya
Seperti para pujangga bilang,
obat hati ada di dalam penghambaan diri kepadaNya
Akan kukuatkan dirimu dengan mulut dan dua tangan kecilku ini
Seseorang pernah menasehatiku,
Cinta tidak ada di luar sana
Cinta ada di dalam hati setiap manusia
Namun, untuk membangunkannya
engkau butuh orang lain
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Adi Rahman Nur Ibnu sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.