Ali Bin Abi Thalib : "Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusan sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan kejahatan, dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya akan kehormatan dirinya."
|
Jum'at, 2 Oktober 2009 pukul 20:45 WIB
Penulis : Erwin Arianto
Matahari menerangi langkahku
Bulan menerangi malamku
Bidadari menerangi hatiku
Hati merah jambu terjebak dalam ragu
Kutunggu matahari untuk siangku
Menanti cahaya dalam setiap langkahku
Berharap matahari menerangi hariku
Karena matahari begitu indah
Menanti sang rembulan di setiap malamku
Menikmati sang rembulan dalam diriku
Berharap sang bulan menemani lelapku
Karena sang bulan begitu megah
Menanti sang bidadari dalam rasaku
Menikmati lembut sang bidadari dalam asaku
Berharap sang bidadari mendampingi hidupku
Karena bidadari adalah suatu anugerah
Aku adalah angin
Hembusku menerbangkan pergi sayap bidadari
Nafasku mengarak sang awan meredupkan sang mentari
Tiupku membuat mendung menghilangkan sang bulan
Angin tidaklah berbentuk
Angin tidak bisa hadir untuk bulan, matahari, dan bidadari
Angin merusak sebuah nuansa
Angin datang untuk pergi kembali
Angin harus membuat suatu keputusan hati
Antara, bulan, matahari, dan bidadari
Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Erwin Arianto sebagai penulisnya dan KotaSantri.com sebagai sumbernya.